Geo Energi januari 2014 | Page 71

istimewa kebijakan itu dengan segera menerapkan sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP),” kata pria yang akrab disapa Ahok itu. Jika ERP diberlakukan, maka penerapan pertama kali akan dilakukan di kawasan pusat atau tengah Jakarta. Setelah itu, baru diterapkan di wilayah lain. “ERP ini harus diterapkan di tengah dulu karena transportasi umumnya sudah kuat, armadanya banyak. Sedangkan, kalau di wilayah lain, di pinggir-pinggir, kita harus tunggu sampai transportasi umumnya kuat dulu,” kata Ahok. Senada dengan wakilnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menghapus sistem ‘3 in 1’ di jalan protokol. “Sedang dihitung. Nanti kalau sudah diputus akan disampaikan,” kata Jokowi, di kantor Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/12). Namun demikian, mantan Walikota Solo itu belum mau memastikan apakah wacana penghapusan ‘3 in 1’ itu bakal direalisasikan. Pasalnya, Pemprov DKI masih menghitung untung dan rugi sistem pembatasan kendaraan tersebut. Masih dihitung. Masih dihitung,” kata Jokowi, tidak merinci perhitungan Jokowi geoenergi/ sarwono apa yang tengah dilakukan. Ia hanya menegaskan progres penghapusan sistem tersebut masih dalam perhitungan. “Sistem ‘3 in 1’ terbukti tidak efektif, apalagi  dengan banyaknya praktek joki. Apanya yang efektif? Jokinya banyak gitu,” tambah Jokowi. Perda No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Wilayah Provinsi DKI Jakarta 2030 dan Perda tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR dan PZ) menitikberatkan pengembangan EDISI 39 / Tahun Iv / JANUARI 2014 71