Garuda Indonesia Colours Magazine September 2016 | Page 66
64
Explore | Fashion
Songket fabrics are a
legacy of Indonesian culture
widely renowned for their
highly artistic motifs and
intricate patterns.
The technique behind creating a single
piece requires expert ability and a precise
understanding of the craft. Depending on
the complexity of the pattern, a beautiful
songket textile can take weeks and sometimes
months to finish by hand. Because of the
time-intensive handcraftsmanship required,
songket fabrics often fetch a high price
and represent a cultural point of pride
for the wearer in a traditional context.
In this month’s fashion shoot we highlight
songket fabrics from Palembang paired with
the regal kebaya creations of Zainal Songket.
Songket fabrics from Palembang utilise very
distinctive colours with strong flourishes of
gold throughout. Here the fabrics are applied
in a contemporary context through the use
of modern cuts such as mermaid skirts
and elegant miniskirts, contrasted by velvet
and brocade material kebayas.
nilai jual yang sangat tinggi dan menjadi
salah satu karya seni kebanggaan Indonesia.
Zainal Arifin himself was raised in Palembang
and brought up in a family of craftsmen who
work to preserve and promote the art of
songket from their home town. He learned
how to weave songket from the tender age
of eight, and by the 1980s he had established
Zainal Songket. What differentiates songkets
by Zainal is that he designs each individual
motif himself and reframes the traditions
of the craft in a modern context, without
diluting the essence of this Indonesian
cultural heritage.
Pada edisi ini kami mengangkat kain songket
Palembang yang dipadukan dengan kebaya
karya Zainal Songket. Warna khas songket
Palembang dengan dominasi emas dibuat
lebih modis dengan rok mermaid dan rok
mini yang elegan. Sangat serasi dipadankan
dengan kebaya dari bahan beludru dan brokat
dalam potongan desain yang kontemporer.
Kain songket merupakan warisan
Budaya Indonesia yang terkenal dengan
motif dan coraknya yang bernilai seni
tinggi. Teknik pembuatan kain songket
membutuhkan keahlian serta kecermatan
yang luar biasa. Bila corak yang ditampilkan
rumit, maka pengerjaan yang dibutuhkan
untuk mendapatkan satu helai kain
secara manual bisa memakan waktu
hingga berbulan-bulan bahkan tahunan.
Itulah mengapa kain songket mempunyai
Zainal Arifin sendiri berasal dari
keluarga pengrajin dan pelestari songket
di Palembang. Zainal mulai belajar menenun
songket sejak usia delapan tahun, dan
pada tahun 1980-an, ia mendirikan Zainal
Songket. Keunikan kain songket Zainal,
selain ia merancang sendiri motifnya,
ia juga menjadikan kain songket sebagai
busana yang anggun dan modern, tanpa
menghilangkan esensi tradisional dari
kain songket sebagai warisan budaya
asli Indonesia.