Garuda Indonesia Colours Magazine October 2015 | Page 84

82 Explore | Fashion ABOUT THE SHOOT BOUNDLESS BATIK Our fashion shoot this month shines a spotlight on modern batik creations from the Morphosys ready-to-wear collection from Indonesian label Populo Batik. The collection illustrates a process of change: achieving something new inspired by heritage. The collection is firmly rooted in the traditional fashion of the Javanese royal court, but is developed further into a modern interpretation with contemporary relevance. While rooted in the same Javanese culture, the Morphosys collection is divided into three distinct categories, each with their own defining aspects: change driven by the past, the present, and future. The central motifs used throughout the collection include Mega Mendung, Wadasan and Grinsing Wave, inspired by the formal wear of the Javanese royal court. Populo Batik was first established in Jakarta in 1994 with a mission to preserve, promote and further develop the art of handmade batik in Indonesia. Helmed by two designers, Bai Soemarlono and Joseph Lim, Populo Batik strives to breathe new life into national batik and help it to cross boundaries by uniting this treasured cultural heritage together with modern global fashion. Untuk halaman mode edisi ini, kami menghadirkan rangkaian koleksi busana batik ready to wear dalam balutan modern dengan tema Morphosys. Koleksi ini menggambarkan sebuah proses perubahan yang menciptakan sesuatu yang baru tanpa kehilangan akar dalam DNA aslinya. Akar koleksi Populo Batik ini adalah busana yang biasa dikenakan bangsawan keraton di Tanah Jawa zaman dahulu, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah rancangan batik kontemporer dalam interpretasi modern. Koleksi Morphosys dibagi menjadi tiga bagian, dengan berbagai aspek yang berbeda, sebuah perubahan dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Motif yang digunakan adalah Mega Mendung, Wadasan dan Grinsing Wave, yang terinspirasi dari pakaian formal pada sebuah acara resmi keraton. Populo didirikan di Jakarta tahun 1994 dengan misi untuk melestarikan, mempromosikan dan mengembangkan lebih lanjut karya seni batik Indonesia. Di tangan dua orang desainer, Bai Soemarlono dan Joseph Lim, Populo Batik bercita-cita memberikan napas baru pada kain batik, dengan memadukan antara warisan budaya Indonesia dan tren global. Outfit: Populo Batik