Garuda Indonesia Colours Magazine October 2015 | Page 134
132
Travel | Bukit Lawang
In very rare circumstances,
the orangutans can be seen walking
on the ground.
A mother and baby orangutan seen
from the feeding platform during one
of the daily feeding sessions.
One of the female orangutans
seen feeding her baby.
Untuk beberapa saat, kami tidak menemukan
satwa utama lainnya setelah orang utan tadi.
Meski demikian, kami mengamati tandatanda dan bunyi-bunyian di sekitar, yang
mengingatkan bahwa kami tak menjelajah
sendiri di hutan ini. Ipol menunjukkan pada
saya bekas-bekas garukan di sebatang pohon
yang telah tumbang, artinya beruang madu
jelas-jelas telah menggaruk di situ untuk
mencari madu. Lalu kami melihat seonggok
bukit semut yang amat besar, suatu sumber
utama protein bagi orang utan yang memakai
tongkat untuk menangkap serangga-serangga
di dalamnya. Tiba-tiba, saya mendengar bunyi
dari balik semak-semak di hadapan
kami, dan sekali lagi, Ipol memberi
isyarat agar saya berhenti dan bersiap
menemukan seekor satwa. Kali ini,
merak liar. Saya terpukau! Merak
sangatlah indah, warna bulu dan
kepalanya yang biru benar-benar
mencolok di tengah sekeliling yang
hijau. Beberapa detik kemudian,
burung ini menjauh karena
sekelompok monyet kedih bersuara
parau mendekat di atas kami.
Termasuk satwa endemik Sumatera
Utara, monyet-monyet ini mudah
dikenali dari gaya rambut jambul
mereka yang biasanya berwarna
putih, perak, atau abu-abu.
Kita-kira setelah 3 jam trekking, kami
duduk dan beristirahat sejenak,
minum air dan mengudap buahbuahan segar—pisang, jeruk, dan
© Paul Kennedy / Getty Images; © Khaled Kassem / Alamy Stock Photo
Dari balik semaksemak di hadapan
kami, Ipol memberi
isyarat agar
saya berhenti dan
bersiap menemukan
seekor satwa.
matanya tepat menatap kami. Saya sempat
berkontak mata dengannya sebentar—orang
utan itu sepertinya memutuskan bahwa
kami tak penting kemudian melanjutkan
kegiatannya, bulu-bulunya yang cokelat
menghilang di balik bayang-bayang
pepohonan saat berayun anggun dari
satu pohon ke dahan pohon lainnya.
Menakjubkan! Sesudah itu, kami
menghabiskan 15 menit yang berharga di
sana, sekadar menikmati simfoni kicauan
burung dan merasakan uniknya aura hutan.