Garuda Indonesia Colours Magazine October 2014 | Page 97
Explore | Flavours
Sastra dan seni boga adalah
dua hal yang tak terpisahkan
pada gelaran internasional
Ubud Writers & Readers
Festival. Tak terkecuali tahun
ini, yang menyajikan acara
kuliner selama empat hari,
mulai dari tanggal 2 hingga 5
Oktober, dan menampilkan
sejumlah chef dan ahli kuliner
terkenal di Indonesia.
Kegiatan tahun ini akan diadakan di The
Kitchen—pusat kegiatan acara kuliner—yang
berlokasi di Toko-Toko, tepatnya di seberang
restoran Indus. Acara yang penuh hidangan
ini pastinya akan menggoda selera, dan tak
sabar rasanya saya ingin bertemu para master
chef yang berkumpul dalam satu lokasi.
Salah satu bintang tamu festival ini
antara lain mantan jurnalis Bondan
Winarno—Anthony Bourdain versi
Indonesia, tanpa sepatu bot ala koboi
dan gaya bad boy. Lebih dikenal dengan
sebutan Pak Mak Nyuss, Pak Bondan telah
menjelajahi pelosok negeri, merekamnya
ke layar TV dan juga menikmati langsung
beragam jajanan kaki lima, mengumpulkan
resep masakan dan banyak mengobrol
dengan nenek-nenek dan juru masak di
desa-desa tentang cara mengolah sebuah
menu. Tidak banyak orang yang mengenal
kuliner Indonesia sebaik dia. Pak Bondan
akan tampil dalam sebuah sesi di The
Kitchen, sekolah kuliner selama festival ini.
Dia akan mengulas tentang masakan Padang
dari Sumatera Barat, yang menjadi salah satu
makanan favorit saya (juga orang Indonesia
lainnya yang saya kenal). Pak Bondan akan
fokus mengangkat masakan Padang yang
populer seperti sampadeh atau pangkek tuna,
tuna kuah kental, dan pengunjung festival
dapat mencicipi sejumlah makanan yang
dipresentasikan selama sesi tersebut.
“Bangsa ini memiliki beragam jenis
makanan tradisional,” kata Pak Bondan.
“Satu bangsa dengan berjuta rasa.
Tak hanya terbagi secara provinsi,
setiap makanan tersebut juga memiliki
kekhasan daerah yang kuat yang tak
ditemukan di daerah lain. Makanan
khas Indonesia termasuk ke dalam
kategori makanan yang sangat lezat.”
Buku kuliner terbaru Pak Bondan, 100 Mak
Nyus: Best Street Food of Indonesia, cukup
laris di Indonesia, dan di dalamnya terdapat
berbagai resep hasil perjalanannya selama ini.
Versi bahasa Inggrisnya akan diluncurkan
saat berlangsungnya festival ini.
Pak Bondan juga akan hadir pada
acara utama festival ini dalam sebuah
sesi bertajuk “A Taste of the Archipelago”
(Cita Rasa Nusantara). Sesi ini pastinya
akan menyihir para pengunjung dengan
beragam dongeng mengenai Spice Islands
yang dipadukan dengan sejumlah fakta
kuliner Indonesia.
Chef yang berbasis di Jakarta, Marco
Padang, dari Marco Padang Grill akan
memberikan demo bagaimana memasak
rendang, salah satu makanan populer di
Indonesia yang juga kari kesukaan saya
dari dulu. Marco Padang memasukkan
sedikit variasi ke dalam menu masakan
Minang yang paling terkenal di Indonesia
ini dan interpretasi barunya terhadap
makanan klasik tersebut mendapatkan
sambutan baik di Jakarta. Dalam Festival
Kitchen, sang chef akan mengungkapkan
rahasia harta karun bangsa ini.
Marco Padang.
Marco’s legendary beef rendang.
Chef pemenang penghargaan, Chris Salans,
dari Mozaic juga akan memberikan demo
memasak, dan memamerkan kemampuan
kuliner yang telah membuatnya menjadi
rock-star (atau wok-star?) di Bali. Tanpa
bantuan siapa pun, Chris membawa Ubud
pada peta fine-dining internasional dan kini
dikenal dengan hidangan fusion-nya yang
elegan: sebuah perpaduan menu antara Bali
dan Barat dan lain-lainnya. Pada demo masak
95