Garuda Indonesia Colours Magazine October 2014 | Page 92

90 Explore | Flavours EATING OUT, TOKYO NODAIWA Food style | Ragam kuliner: Traditional Japanese Website | Situs: www.nodaiwa.co.jp/english.html Price | Harga: $$$$ Located in an inconspicuous traditional Japanese building in the Higashi-Azabu area of Tokyo, Nodaiwa can hardly be called a hidden neighbourhood gem. Established over 200 years ago, the restaurant, now run by a fifth generation of owners, has acquired its fame (and one Michelin star) for its specialisation in unagi (freshwater eel) dishes. As expected, the restaurant’s menu puts a special emphasis on eel as the star ingredient, featuring items like unaju (broiled eel fillet over rice) and kimosui (soup with eel liver). Walau berlokasi di sebuah bangunan tradisional Jepang yang tak terlalu mencolok di Higashi-Azabu Tokyo, Nodaiwa bukanlah restoran biasa. Telah beroperasi lebih dari dua ratus tahun lalu, Nodaiwa, yang kini dikelola oleh generasi ke-5-nya, sangat terkenal (dan mendapatkan bintang satu Michelin) atas spesialisasinya dalam hidangan unagi (belut Jepang). Seperti yang bisa diperkirakan, belut merupakan bahan utama dalam beragam menu yang disajikannya, seperti: unaju (fillet belut panggang di atas nasi) dan kimosui (sup hati belut). NARISAWA YOSHIHIRO Food style | Ragam kuliner: Japanese, Fusion Website | Situs: www.narisawa-yoshihiro.com Price | Harga: $$$$ With its unadorned white walls and understated dark-wood panelling, Narisawa Yoshihiro’s main goal is to channel all of its visitors’ attention towards the food. Chef Narisawa’s fusion of Japanese ingredients and French cooking methods is a one-of-a-kind theatrical experience that is a feast for the eyes and taste buds. As Narisawa’s philosophy goes, dining at his restaurant should not be about simply eating a meal but absorbing life itself. With dishes like Japanese squid with paprika and lemon ash submerged in liquid nitrogen and sashimi langoustine, the essence of life just may be in Narisawa’s culinary concoctions. Dengan dinding putih tanpa hiasan dan panel kayu, Narisawa Yoshihiro berharap perhatian para tamunya hanya tertuju pada hidangan yang disajikan. Bahan masakan khas Jepang yang diolah dengan metode ala Perancis dari Chef Narisawa menghasilkan hidangan yang tak hanya enak dilihat tapi juga membuat lidah bergoyang. Menurut filosofi Narisawa, pengunjung bukan hanya makan di restorannya, tetapi juga menyerap mak na hidup. Dengan hidangan seperti cumi-cumi Jepang dengan paprika dan lemon ash yang direndam nitrogen cair serta sashimi langoustine, arti kehidupan sepertinya bisa ditemukan dalam menu karya Narisawa. NIHONRYORI RYUGIN Food style | Ragam kuliner: Japanese Website | Situs: www.nihonryori-ryugin.com Price | Harga: $$$$$ Racking up an impressive résumé with appearances on a multitude of ‘Best of’ lists, Nihonryori RyuGin provides a distinctive blend of seasonal Japanese ingredients with a variety of cooking methods to create a multisensory dining experience. Chef Seiji Yamamoto treats every menu item like a work of art, where storytelling, preparation, presentation and taste all play equally important parts in his food creations. Indeed, there is little doubt as to Yamamoto’s creativity, with seasonal favourites like ayu fish drizzled with benitade sauce, and octopus with cod roe and kinome leaves in white miso broth. Sukses meraup ulasan mengesankan dengan berbagai predikat “Terbaik”, Nihonryori RyuGin menggabungkan beragam bahan musiman Jepang dengan berbagai metode masak untuk menciptakan pengalaman bersantap multi-indra. Chef Seiji Yamamoto memperlakukan setiap masakan seperti karya seni di mana bercerita, persiapan, presentasi dan rasa, kesemuanya sama penting dalam menciptakan sebuah hidangan. Kreativitas Yamamoto dalam mengolah bahan musiman favorit memang tak diragukan lagi, dan itu terlihat dalam menu ikan ayu dengan saus benitade serta gurita dengan telur ikan cod dan daun kinome dalam kuah miso putih.