Garuda Indonesia Colours Magazine November 2016 | Page 99
Travel | Bangkok
97
© Mark Eveleigh
5 Senses – Taste
BBQ SCORPION
You don’t qualify as an old
Bangkok hand unless you’ve sampled
fried locusts and barbecued scorpion.
Backyard Travel (www.backyardtravel.
com) can arrange wonderfully
insightful day trips around Bangkok’s
waterways and colourful local
markets. Whatever tour you take,
be sure to pick the guide’s brains
for the most exciting and delicious –
or simply most bizarre – street-food
delicacies. With its urban-chic design
charm, Sheepshank (www.
sheepshankpublichouse.com) is one
of the most alluring riverside eateries
for more formal fare.
Anda belum layak disebut orang
Bangkok kalau belum pernah
mencicipi belalang goreng dan
kalajengking bakar. Backyard Travel
(backyardtravel.com) dapat mengatur
perjalanan Anda menyusuri perairan
Bangkok dan pasar lokalnya yang
meriah. Tur apa pun yang Anda ambil,
pastikan bertanya pada pemandu jika
Anda ingin menikmati makanan kaki
lima paling menarik dan lezat—atau
yang paling aneh. Dengan pesona
desainnya yang bergaya urban-chic,
Sheepshank (sheepshankpublichouse.
com) adalah salah satu restoran tepi
sungai paling menggugah untuk acara
bersantap yang lebih formal.
The old Thai Customs House is one of the
grand old gems of the Chao Phraya River that
are badly in need of renovation.
Mr Lek mengecilkan suara mesinnya saat
kami melintasi sepanjang jalur Khlong Sen.
Ini adalah jalur tersempit dari kanal utama
Central Bangkok (di sini disebut khlongs),
dan awalnya dihuni oleh orang-orang
Mon dari Myanmar yang bertugas memungut
pajak kerajaan. Meski para pemungut pajak
sudah tak lagi tinggal di sana, namun dalam
berbagai hal kehidupan tak banyak berubah
selama berabad-abad dan orang-orang masih
mandi, memancing dan mencuci pakaian
mereka di jalur air yang berfungsi sebagai jalan
utama komunitas mereka. Rumah-rumah
miniatur diletakkan di depan banyak rumah.
“Rumah Tuhan” di atas sebuah pilar kokoh
dan “Rumah Roh” yang berukuran lebih kecil
di atas empat panggung.
“Kami umat Buddha percaya bahwa semua
tempat dihuni oleh roh,” kata Saraporn
Watcharasemakul, pemandu dari agen
wisata Travel Backyard, kepada saya, “jadi
sebelum kami membangun rumah, kami
harus membuat rumah untuk ditempati
roh agar mereka bahagia.”
Kami melintas perlahan menyusuri kanal
menuju Khlong Bang Luang, di mana seorang
pria tua melempar segenggam nasi untuk
ikan-ikan lele raksasa yang mengangkat
punggung bersisik mereka seperti naga
laut di sungai.
“Kami tidak pernah makan ikan ini,” jelas
Saraporn, “pria itu memberi persembahan
kepada ikan agar mereka membawa pergi
ketidakberuntungan. Jadi kalau kita
memakan ikan itu kita akan mengalami
ketidakberuntungan yang sama.”
Kuil Bang Luang Wat berada di atas kami
di tepi sungai, dilapisi emas dengan atap penuh
hiasan yang tampak seperti jari menengadah
ke langit. Bahkan perpustakaan suci di kuil
ini berdiri di atas panggung di kolam lele,
tapi dalam kasus ini parit kecil dibuat untuk