Garuda Indonesia Colours Magazine May 2019 | Page 84
Lifestyle / Interview
Menyadari kesuksesan tersebut, Rinaldy
pun mulai melirik aksesori jenis lain, mulai
dari kalung, gelang, cincin, sarung tangan,
earcuffs, hingga headpiece hasil
eksperimen. Bulu, kawat, tali rafia, akrilik,
ijuk, kayu, serta bahan-bahan sederhana
dan tidak biasa banyak ditemukan pada
ratusan “buah tangan” Rinaldy.
Dari hanya sebagai penerima telepon di sebuah
perusahaan mobil, Rinaldy A. Yunardi kini menjadi
desainer aksesori kelas internasional yang dicari
oleh orang-orang terkenal seperti Beyoncé,
Lady Gaga dan Madonna.
“From zero to hero” adalah ungkapan
yang ideal untuk menggambarkan
perjalanan karier Rinaldy A. Yunardi,
desainer aksesori terkenal asal
Indonesia. Pria berusia 48 tahun ini
mengaku tidak pernah bermimpi terjun
ke industri fashion, apalagi menjadi
desainer terkenal. Bahkan saat remaja
pun, pergi ke sekolah mode tidak
pernah terlintas dalam pikirannya.
Rinaldy lahir di Kota Medan dari orang
tua yang berdarah Aceh. Setelah lulus
SMA, Rinaldy menolak tawaran sang
kakak yang ingin membiayainya
melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi. “Waktu itu kakak saya sudah
punya keluarga sendiri. Orang tua saya
juga sudah pensiun. Saya tidak mau
membebani mereka,” tutur Rinaldy.
Desainer yang dikenal karena gemar
mengenakan pakaian serba hitam
ini memulai kariernya sebagai
marketing officer di sebuah
perusahaan mobil. Tugasnya saat
itu adalah menjawab telepon dan
mengurus pesanan. Ia juga sering
ditugaskan ke divisi lain sehingga
memperoleh banyak pengetahuan
tentang manajemen perusahaan.
82
Lepas dari perusahaan mobil, arah karier
Rinaldy mulai berubah saat ia bertemu
dengan Kim Thong, desainer busana
pengantin yang sangat terkenal saat itu.
Rinaldy pun bekerja sebagai penjual
tiara-tiara impor milik Kim Thong. Saat
itulah Rinaldy pertama kali melihat tiara.
“Waktu itu sekitar tahun 1994, fashion
di Indonesia belum berkembang.
Orang-orang waktu itu juga lebih
suka membeli tiara dari luar negeri.
Karena susah menjual, akhirnya saya
mengundurkan diri,” tuturnya.
Rinaldy kemudian bekerja di perusahaan
elektronik milik sang kakak. Di sanalah
Rinaldy secara tidak sengaja
menemukan bakat terpendamnya.
“Suatu hari, saya main-main ke sebuah
pabrik yang ada bagian belakang toko.
Di dalam pabrik, saya mengutak-atik
barang-barang yang ada di sana,
misalnya akrilik, kawat, kabel, wire
cutting, plastik dan lain-lainnya.
Secara tak sengaja saya membuat
ukiran bergaya Victorian. Dan tiba-tiba
saja saya teringat pada tiara-tiara milik
almarhum Kim Thong,” ungkapnya.
Sejak saat itu, Rinaldy mulai belajar
membuat tiara dan bereksperimen
Elemen-elemen unik dan tidak biasa di
berbagai karya Rinaldy ternyata menarik
perhatian banyak aktris serta selebritas
internasional. Lady Gaga, Nicki Minaj,
Cher, Rihanna, Beyoncé, Mariah Carey,
Katy Perry dan Madonna adalah sebagian
dari banyak nama yang “tertangkap
basah” menggunakan aksesori buatan
Rinaldy. “Sejak dulu saya memang ingin
membuat sesuatu yang gila dan unik.
Terserah orang-orang berkomentar apa
pun. Saya tidak peduli. Yang penting saya
bisa berkarya sesuai dengan idealisme
saya sendiri,” tutur Rinaldy.
Salah satu pencapaian yang dirasakan
Rinaldy paling berkesan adalah saat
“Ratu Pop” Madonna memakai
headpiece rancangannya, golden crown,
yang dipadukan dengan busana
rancangan Jean Paul Gaultier pada
sebuah acara bergengsi Met Gala 2018.
“Saya sangat terharu. Dia memilih
aksesori buatan saya di antara sekian
banyak pilihan. Keinginan dan harapan
saya akhirnya tercapai,” kenang Rinaldy.
Meskipun karya-karyanya telah
mendunia, Rinaldy mengaku tidak
memiliki target muluk untuk ke depan
nanti. Ia hanya ingin bisa menstabilkan
bisnis yang dirintisnya sejak 23 tahun
lalu. “Kalaupun ada keinginan besar,
saya ingin membuat sebuah museum
aksesori. Tentu saja, jika hal itu
memungkinkan, saya tidak bisa
membangunnya sendirian,” ungkapnya.
Agar bisa bekerja sambil bersenang-
senang, Rinaldy sering terbang ke luar
negeri, terutama ke Hong Kong. Di sana
ia bisa bersantai, berburu bahan, melihat
perkembangan mode, menemukan
suasana baru dan menikmati hiburan
serta makanan enak.
“Saya selalu terbang bersama Garuda
Indonesia saat bepergian ke mana pun.
Pelayanan yang diberikan Garuda
Indonesia tidak main-main dan hal itu
membuat saya sangat nyaman,” kata
Rinaldy di akhir wawancara.
menggunakan material apa pun yang
ia dapatkan. Rinaldy juga mulai
memberanikan diri menjual tiara-tiara
hasil karyanya. Ternyata respons yang
diterimanya positif. Permintaan pun
terus datang, bahkan dari luar Jakarta.