Garuda Indonesia Colours Magazine May 2018 | Page 95
Travel | Seoul
pemandangan malam di Seoul, saatnya
beristirahat. Bagi saya yang suka tidur, kasur
gulung yang disediakan cukup nyaman.
Plus, suasana pegunungan begitu hening.
Namun begitu, kami harus bangun pagi-pagi
sekali dan rasanya jam 5 pagi datang begitu
cepat. “Pagi hari adalah waktu terbaik untuk
berlatih,” kata Sunwoo. “Saat itulah energi
semesta muncul dari timur.”
Kami menghabiskan pagi dengan bermeditasi
di hutan, berkonsultasi dengan Sunwoo lalu
menikmati sarapan vegetarian yang lezat.
Tak terasa, waktu menginap saya akan segera
berakhir dan saatnya melanjutkan penjelajahan
saya untuk melihat sisi lain Korea. Saya
berharap ada sesuatu yang saya dapatkan dari
tempat ini. Saya pun menyadarinya saat
sedang bersiap-siap meninggalkan kuil
bersama teman-teman baru.
Setelah kembali mengenakan pakaian kami
sendiri, kami memang terlihat sama seperti
sebelumnya. Tetapi, ketika kami melihat wajah
satu sama lain, jelas ada sesuatu yang berubah.
Bersantai di Sauna
Saya kembali ke kota dengan menaiki bus.
Tujuan saya berikutnya di akhir pekan ini
adalah mengeksplorasi budaya Korea
lainnya, yakni sauna.
Saya pun mencoba tempat pemandian favorit
warga lokal, Dragon Hill Spa di Yongsan,
Seoul. Dengan motonya “alam di jantung
kota”, tempat ini menawarkan liburan yang
menenangkan tanpa harus meninggalkan kota.
Setelah memberikan kunci loker, mereka
mempersilakan saya masuk. Pemandian ini
memiliki tujuh lantai, dengan banyak kolam
air panas dan kolam luar ruangan
berpemanas yang buka sampai larut malam.
Saya sampai tidak tahu harus mulai dari
mana. Akhirnya, saya putuskan untuk
memulai dari kolam air panas bersuhu
sedang. Tetapi belum sampai satu menit,
saya sudah tidak tahan dengan panasnya
dan pindah ke kolam yang lebih dingin.
Sempurna. Seperti inilah rasanya
menjadi raja.
Setelah berendam dan mandi uap, sebagian
pengunjung melanjutkan dengan lulur
badan. Staf spa menggosok seluruh kulit mati
di tubuh Anda menggunakan sikat kaku yang
membuat kulit memerah, tapi juga lembut.
Beberapa orang menyukai perawatan ini,
tetapi saya melihatnya sedikit menyakitkan,
jadi saya melewatkannya dan langsung menuju
ruang loker untuk memakai kaus dan celana
pendek spa. Merupakan kebiasaan di sini
untuk mendinginkan tubuh dengan bersantai
di lounge sambil makan telur rebus dengan
93
sedikit garam dan meminum sikhye, minuman
beras fermentasi khas Korea yang manis. rumput dipenuhi pasangan dan kerabat
yang sedang berpiknik.
Sebagian besar jimjilbang atau pemandian
air panas buka 24 jam dan tak sedikit
pengunjung yang menghabiskan malam di
sana. Mereka berkumpul di ruang terbuka
lebar dan tidur di atas tikar di lantai, atau
duduk mengobrol hingga larut malam
dengan berbalut baju spa. Ingin sekali
rasanya saya mengambil bantal dan ikut
tidur, tetapi masih banyak sisi lain dari
Korea Selatan untuk saya jelajahi. Setelah
berendam sebentar di kolam luar ruangan
yang hangat, saya mengeringkan tubuh dan
mengenakan pakaian untuk melanjutkan
perjalanan melintasi kota. Oasis di tengah kota ini adalah tempat yang
cocok untuk menghabiskan sore dan itulah
yang saya lakukan di sini. Saya duduk di
rumput sambil memandangi awan sampai
matahari mulai tenggelam, lalu kembali
mengayuh sepeda saya ke pintu keluar.
Setelah ini, masih ada satu destinasi
terakhir dalam tur saya.
3
Piknik di dalam Kota
Begitu keluar dari kereta bawah tanah,
terlihat papan penunjuk bertuliskan
“Seoul Forest” (Hutan Seoul), meski
rasanya saya masih berada di pusat kota.
Dengan mengandalkan Naver Maps,
beberapa menit kemudian saya sudah
dikelilingi oleh kehijauan dan orang-orang
yang sedang bersantai.
Seoul Forest dijuluki sebagai “Central Park-nya
Seoul”. Walaupun lokasinya tidak tepat di
pusat kota, hutan kota ini cukup besar dan
dipenuhi atraksi menyenangkan seperti di
New York. Saat berkeliling dengan sepeda
sewa, saya menjumpai rusa, kolam besar
dan bahkan taman kupu-kupu. Sementara
Dengan tujuh lantai, banyak kolam air panas dan kolam
luar ruangan berpemanas yang buka sampai larut malam,
saya sampai tidak tahu harus mulai dari mana.
4