Garuda Indonesia Colours Magazine March 2019 | Page 67
Explore | Flavours
65
1
Ringan dan menyegarkan sebagai pencuci mulut, namun juga
bergizi dan mengenyangkan sebagai menu utama, bubur
merupakan penganan serbaguna yang filosofis.
Waktu menunjukkan pukul sembilan kurang
seperempat saat saya mendengar suara
ting-ting dari arah jalanan di depan rumah
saya. Tukang bubur sumsum langganan lewat
sambil memukulkan sendok ke mangkuk
sebagai tanda. Gerobak yang didorongnya
berisi panci besar, termos es batu dan
sejumlah stoples kaca. Sumsum secara
harfiah berarti isi tulang belakang sapi, diberi
nama demikian karena bubur yang berasal
dari tepung beras dan dimasak dengan
santan ini tampak putih, bak sumsum sapi.
Bubur sumsum sendiri biasa disajikan dalam
pesta pernikahan atau upacara tradisional.
Melambangkan kekuatan, bubur sumsum
diharapkan mampu mengembalikan tenaga
mereka yang telah lelah membantu
terselenggaranya acara untuk dapat kembali
beraktivitas, selain tentunya juga merupakan
tanda terima kasih dari sang empunya hajat.
Di masa modern ini, bubur sumsum yang
dijual pedagang keliling pun mengalami
sentuhan modifikasi. Bubur sumsum yang
dijual berwarna hijau karena dimasak dengan
daun pandan dan disajikan dengan es batu.
Anda pun bisa menikmatinya bersama bubur
candil (terbuat dari tepung ketan dan tepung
tapioka atau ubi) dan bubur mutiara (terbuat
dari sagu). “Pembeli kurang tertarik kalau
yang dijual hanya bubur sumsum,”
terang si bapak pedagang sumsum saat saya
menanyakan mengapa ada dua jenis bubur
lainnya. “Lihat saja, hijaunya sumsum,
cokelatnya candil dan merahnya mutiara,
disiram gula merah dan santan, jadi tampil
lebih mengesankan. Tidak hanya untuk
mata tetapi juga untuk lidah,” tambah dia.
Perpaduan tersebut juga memberikan rasa
yang lebih kaya pada bubur sumsum.
Sebenarnya, perpaduan bubur semacam itu
tidak jauh berbeda dengan bubur madura,
pencuci mulut asal Madura, hanya saja
kurang bubur ketan hitam. Namun demikian,
jika Anda tambahkan bubur sumsum
tersebut dengan es batu, potongan pisang
raja, sirup cocopandan berwarna merah dan
susu kental manis, pencuci mulut tersebut
berubah nama menjadi es pallu butung,
penganan segar khas Makassar, Sulawesi
Selatan. Penganan sederhana ini terasa
segar untuk dinikmati pada siang hari
yang terik dan Anda pun bisa membuatnya
sendiri di rumah atau membeli dari
para pedagang kaki lima.
Penganan Sedap yang Mengandung Pesan
Bubur di Indonesia terbagi menjadi dua jenis:
bubur manis sebagai pencuci mulut, yang
memiliki kaitan dengan tradisi ritual, dan
bubur dengan rasa gurih sebagai menu
utama. Bubur candil, atau dikenal juga
dengan nama kolak biji salak, atau jenang
grendul di Solo, Jawa Tengah, misalnya,
adalah sejenis hidangan ringan yang biasa
disajikan saat acara keluarga. Bola-bola manis
dan kenyal—terbuat dari tepung beras dan
tapioka atau ubi, dengan gula merah cair
dan santan—melambangkan kehidupan
yang harmonis walaupun terdapat banyak
perbedaan satu sama lain.
1 Makassar’s es pallu butung, a refreshing dessert on
a hot day.