Garuda Indonesia Colours Magazine March 2019 | Page 136

134 News GARUDA INDONESIA RECORDS BEST OTP ACROSS ASIA PACIFIC Garuda Indonesia has once again achieved an impressive operational achievement by recording the best On Time Performance (OTP) rate in Asia Pacific, according to a report by independent OTP rating institution Official Airline Guide (OAG) Flightview. Garuda Indonesia recorded an OTP rate of 89.9 per cent for arrivals throughout December 2018, with over 15,000 flights. In line with that, as an IOSA-Registered Airline, Garuda Indonesia is continuing to maintain its operational safety through a commitment to its safety culture across all lines of operations. This achievement, according to the Director of Operations at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Capt. Bambang Adisurya Angkasa, is all part of Garuda Indonesia’s continuous efforts to provide the best service for customers, especially on the airline’s operational front. “We continue to intensively coordinate to maintain this achievement, especially by optimising our operational services and making sure everyone puts operational excellence first and foremost in order to provide a world- class service,” Bambang said. Garuda Indonesia Catat OTP Terbaik Se-Asia Pasifik Garuda Indonesia kembali mencatat capaian kinerja On Time Performance (OTP) terbaik di Asia Pasific berdasarkan laporan lembaga pemeringkatan OTP independen Official Airline Guide (OAG) Flightview. Garuda Indonesia berhasil mencatat OTP arrivals 89,9 persen selama Desember 2018 dengan lebih dari 15.000 penerbangan. Sejalan dengan itu, sebagai IOSA Registered Airline, Garuda Indonesia juga terus melakukan upaya berkelanjutan dalam menjaga aspek Operational Safety melalui komitmen budaya safety di seluruh lini operasionalnya. Pencapaian ini, menurut Direktur Operasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Capt. Bambang Adisurya Angkasa, tidak terlepas dari upaya Garuda Indonesia untuk memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa, khususnya aspek operasional penerbangan. “Kami terus melakukan koordinasi intensif dalam me-maintain capaian ini, khususnya dengan optimalisasi lini layanan operasional agar selalu mengedepankan komitmen Operational Excellence dalam menyediakan standar layanan penerbangan maskapai global,” kata Bambang. declaration and to undergo several layers of assessments prior to shipping. Garuda Indonesia Resmikan Layanan Cargo Freighter GARUDA INDONESIA LAUNCHES CARGO FREIGHTER SERVICE Garuda Indonesia has partnered with My Indo Airlines to launch the cargo freighter on January 26, 2019. The service, which operates using the airline’s B737- 300F fleet with a 15-tonne capacity, is set to ship cargo to areas across Indonesia, from Sumatra, Java, Sulawesi and Kalimantan, to Papua, four times weekly on Monday, Tuesday, Friday and Saturday. “It is our hope that this cargo freighter may support efforts to push our national commodities to become more competitive, especially our maritime products, through a Garuda Indonesia bekerja sama dengan MY Indo Airlines meluncurkan layanan cargo freighter, pada 26 Januari 2019. Layanan yang dioperasikan dengan armada B737-300F berkapasitas 15 ton angkutan kargo ini siap menjangkau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua, sebanyak empat kali per minggu—setiap Senin, Selasa, Jumat dan Sabtu. flight cargo distribution network that is able to meet the national flight cargo market’s demands in the long run,” said CEO of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ari Askhara. “Layanan cargo freighter ini kami harapkan dapat mendukung upaya optimalisasi daya saing produk komoditas nasional, khususnya produk budi daya kemaritiman, melalui penyediaan jaringan distribusi kargo udara yang mampu menyerap demand pasar kargo udara nasional secara berkelanjutan, kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Ari Askhara. On February 9, 2019, Garuda Indonesia's new cargo freighter service completed a successful delivery of two aircraft engines weighing a total of 6,000 kilograms from Jakarta to Makassar. Engines being a commodity type categorized as Dangerous Goods, this delivery required special treatment, including an obligation to complete a shipper Pada 8 Februari 2019, layanan cargo freighter ini berhasil mengirimkan dua buah engine pesawat berbobot total 6.000 kilogram dari Jakarta menuju Makassar. Engine termasuk salah satu komoditi Dangerous Good yang membutuhkan penanganan khusus. Selain dilengkapi dokumen shipper declaration, proses pengirimannya juga melalui berbagai tahapan pemeriksaan.