Garuda Indonesia Colours Magazine March 2018 | Page 75

Explore | Flavours Setiap angkringan menyediakan berbagai macam minuman. Yang paling terkenal berasal dari Yogyakarta, yakni Kopi Joss Lik Man. Kopi ini sudah ada sejak awal 1960-an dan masih disajikan sampai sekarang oleh generasi ketiga penciptanya. Di Yogyakarta, angkringan umumnya juga menyajikan jajanan klasik, seperti clorot, kue tradisional berbentuk kerucut dari tepung beras dengan santan dan gula aren yang dibungkus daun kelapa muda. Selain itu, ada semar mendem, kue lupis dan jadah manten, semar mendem versi dibakar. Sementara di Jakarta, Anda akan menemukan angkringan dengan lauk sate cumi-cumi, kerang dan udang atau sate ayam rica-rica, yang dipengaruhi oleh masakan Manado. Setiap angkringan menyediakan berbagai macam minuman. Yang paling terkenal berasal dari Yogyakarta, yakni Kopi Joss Lik Man. Kopi ini sudah ada sejak awal 1960-an dan masih disajikan sampai sekarang oleh generasi ketiga penciptanya. Untuk Colours 1/2 Horizontal.indd 1 menyajikannya, bubuk kopi dicampur dengan air panas dan gula, lalu ditambahkan dua bongkah arang panas, sehingga mengeluarkan suara mendesis dan menggelegak. Minuman lainnya adalah teh, susu jahe, es jahe dengan gula aren, es teh, es teh lemon dan minuman yang lebih modern seperti es Ovaltine atau Milo dan es cappuccino. Tradisi angkringan bisa dikatakan kontemporer dan menjadi contoh kuliner ramah lingkungan, karena bahan-bahannya dimanfaatkan seluruhnya, seperti usus, kepala, kaki dan kulit ayam. Meski makanan ini tidak akan ada dalam daftar menu di restoran-restoran modern, filosofi zero waste kian relevan dengan kondisi saat ini, di mana limbah makanan semakin mengkhawatirkan. 73 1 Stir-fried salted fish with chillies, a delicious dish at a very reasonable price. Anda yang terbiasa dengan fine dining mungkin tidak pernah terpikir untuk makan di angkringan. Namun alternatif yang sederhana dan lezat ini layak dicoba. Bukan hanya sebagai tempat makan, tapi juga tempat untuk menikmati spontanitas dan lokalitas, dengan layanan yang ramah dan suasana santai di pinggir jalan. Tempat yang mengingatkan kita pada tradisi berbagi pikiran dan guyonan di meja makan, di mana setiap orang diterima dengan tangan terbuka, siapa pun mereka dan dari mana pun asalnya. Sebuah pengalaman sosial yang perlu dilestarikan. 15/02/18 14.41