Garuda Indonesia Colours Magazine March 2015 | Page 103
Travel | Liverpool
© Lighttraveler / Shutterstock
Garuda Indonesia
merupakan maskapai dan
mitra resmi Liverpool FC,
di mana markas The Reds ini
dapat dicapai hanya
dengan perjalanan singkat
menggunakan kereta
dari London.
Selama beberapa dekade, setidaknya ada
tiga bayangan publik tentang Liverpool,
yaitu sebagai kota yang pernah mengalami
kemunduran setelah era pasca-industri,
gudang musik pop, dan markas dari dua tim
sepak bola Liga Utama Inggris.
Gambaran tersebut tidak lantas
membuat Liverpool menerima sorotan
yang mewah seperti halnya London dan
sejumlah kota lain di Inggris. Hal ini
tentunya bukan merupakan masalah bagi
para penduduknya. Liverpool adalah kota
yang simpel. Liverpool tidak memerlukan
sorotan. Lihat saja bagaimana Liverpool
segera bangkit dari kemerosotan ekonomi,
bahkan dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang belakangan ini membuat
iri kota-kota lain di Inggris.
Dulu, tentunya, Liverpool adalah kota
yang sangat kaya. Kota ini sempat dijuluki
Kota Kerajaan Kedua, nomor dua setelah
London. Selama abad ke-18 dan 19,
Liverpool merupakan salah satu pelabuhan
perdagangan terbaik di dunia; di abad ke-19,
Liverpool bersaing dengan London sebagai
pemberi pemasukan terbesar kepada negara,
bahkan terkadang jumlahnya dapat melebihi.
Sebagaimana kota dengan sejarah
perdagangan yang tidak main-main,
Liverpool juga merupakan pelabuhan
untuk kapal besar yang pertama. Kini,
Liverpool sedang dalam proses menjadi
pelabuhan utama bagi kapal pesiar. Hal ini
dimulai dari pembukaan Liverpool Cruise
Terminal di tahun 2007, dengan didukung
oleh angka. Di tahun 2015, 80.000
penumpang internasional diperkirakan
akan singgah di Liverpool; angka di tahun
2014 di bawah 58.000. Di akhir tahun ini,
Cunard akan mulai beroperasi lagi dari
Liverpool. Masa keemasan Liverpool
dalam hal pelayaran ini pernah direbut
oleh Southampton tahun 1960-an.
Namun tak dapat disangkal, kini status
Liverpool sebagai pelabuhan bagi kapal
pesiar terus menanjak.
Renovasi yang dila kukan pada ikon
Liverpool, Cunard Building, di tahun
1917, mungkin tidak memiliki relevansi
langsung dengan status Liverpool sebagai
kota pelabuhan, tapi tetap terasa ada
kebangkitan kembali dalam penampilan
barunya. Beberapa lantai gedung yang
renovasinya disponsori oleh Dewan
Liverpool dengan dana sekitar 15 juta
pound sterling ini akan menjadi kantor
pemerintahan. Cunard Building sendiri
adalah satu dari Three Graces,
tiga bangunan besar yang membentuk
Liverpool Pier Head, bersama dengan
Royal Liver Building dan Port of Liverpool.
Bangunan tersebut menjadi monumen
kebanggaan bagi kota sekaligus tempat yang
cukup dikenal di dunia.
Dalam semangat perayaan semata, tiga buah
kapal Cunard terbesar yang pernah dibangun
akan berlayar memasuki pelabuhan Liverpool
secara spektakuler, tepatnya di Sungai
Mersey pada 25 Mei tahun ini. Pertunjukan
besar ini adalah bagian dari perayaan ulang
tahun Cunard yang ke-175 tahun.
Perkembangan Liverpool sebagai pelabuhan
yang lebih besar akan meningkatkan profil
wisatanya dan semakin banyak wisatawan
internasional akan mengunjungi sejumlah
tempat wisata hanya dengan menggunakan
kereta. Kota-kota tujuan itu termasuk
Manchester, pantai North Wales yang megah,
dan Blackpool, resor pantai yang sebenarnya
Penny Lane, one of
the world’s best-known
street names.
101
Now a church and
prayer centre, Strawberry
Field was once a children’s
home. John Lennon grew
up nearby.