Garuda Indonesia Colours Magazine July 2014 | Page 31

Explore | Masterclass 29 MASTERCLASS Underwater Photography “I started taking underwater photos only three years ago using a basic pointand-shoot compact camera. A lot of people I was guiding would ask me to help them take photos. “Saya mulai memotret objek bawah air tiga tahun lalu dengan menggunakan kamera saku. Awalnya, banyak orang yang saya pandu meminta bantuan saya untuk mengambil foto mereka. “At that point, I barely understood how to use a camera, but doing dives on a daily basis and witnessing such beautiful underwater life compelled me to try to immortalise what I was seeing through photography so that I could share it with my friends and family and with those who don’t dive. I hope my photos help generate interest in scuba-diving and environmental consciousness.” Saat itu, saya tak begitu pandai menggunakan kamera, tapi karena setiap hari menyelam dan menyaksikan kehidupan bawah air, saya merasa tertantang untuk mengabadikannya; sehingga dapat saya perlihatkan kepada teman, keluarga dan mereka yang tidak menyelam. Saya berharap foto-foto tersebut dapat membangkitkan kegemaran menyelam dan kesadaran akan lingkungan.” James Mamoto Inspired by the rugged terrain of his native Minahasa Highlands, North Sulawesi, Indonesia, James is a natural adventurer, though he never envisioned a career around the ocean. He didn’t learn to swim until the age of 21, and instantly fell in love with the sea. In 2004 he became a dive guide, logging hundreds of dives and countless hours, and five years later a Dive Master. Terinspirasi dengan lanskap kampung kelahirannya Minahasa, Sulawesi Utara, James adalah petualang sejati, walaupun sebelumnya tak pernah terbayang akan memiliki karir di bidang kelautan. Dia baru belajar berenang pada usia 21 tahun, lalu langsung jatuh cinta dengan laut. Di tahun 2004, dia menjadi pemandu selam. Dengan jam selam yang tak terhitung jumlahnya, dia menjadi seorang Dive Master lima tahun kemudian. James Mamoto Photography Tambja Morosa I came across this very alien-looking sea creature during an afternoon dive in Lembeh. A larger species of nudibranch, the Tambja Morosa can grow to 75mm in length. In Indonesia, they are typically black with blue markings; however, rarer dark green specimens, like this one, can be found in cooler waters. This unusually cooperative subject was very photogenic, and so it was quite easy to capture a portrait kind of shot to highlight its glowing ‘moustache’. Tak sengaja saya melihat makhluk laut berwajah alien ini saat menyelam di Lembeh pada suatu sore. Sebagai spesies nudibranchia berukuran besar, Tambja Morosa dapat tumbuh hingga 75mm. Di Indonesia, mereka cenderung berwarna hitam dengan garis biru; namun spesimen hijau gelap yang langka seperti ini dapat ditemukan di perairan yang lebih sejuk. Makhluk kooperatif ini sangat fotogenik dan mudah diabadikan terutama ‘kumis’-nya yang bercahaya.