Garuda Indonesia Colours Magazine July 2014 | Page 135

Travel | Raja Ampat 133 Mark Eveleigh melihat lebih dekat keindahan Raja Ampat dan daya tarik Komodo dari atas kapal Dunia Baru – kapal pesiar mewah bergaya tradisional buatan Indonesia. Ramon Estrada telah menjadi instruktur selam di berbagai belahan dunia selama 20 tahun terakhir ini. Dia telah mengunjungi beberapa destinasi selam paling luar biasa di dunia. Namun, tempat favoritnya semuanya berada di Indonesia. Dan yang lebih mengesankan lagi, ketiganya terletak di Raja Ampat. “Raja Ampat ini tidak ada bandingannya di dunia,” kata Estrada. “Saya berasal dari Kepulauan Karibia-Meksiko, karenanya saya terbiasa dengan laut jernih dan biota laut yang kaya, tetapi Raja Ampat adalah tempat selam yang jauh lebih spektakuler dari yang pernah saya lihat.” Selama seminggu terakhir ini, kami telah berlayar ke arah timur dari Bali dan menuju Komodo. Kepulauan Komodo selalu menduduki peringkat teratas dalam daftar lokasi wisata alam yang patut dikunjungi, tapi setelah obrolan panjang kami di dek, antusiasme Estrada terhadap Raja Ampat tampaknya mulai menghantui saya. “Raja Ampat jauh lebih dari sekadar destinasi selam,” katanya. “Saya benar-benar merasakan petualangan setiap kali ke sana.” Setelah meninggalkan Bali, kami singgah untuk menghabiskan sore di Gili Trawangan dan berlayar di antara puncak Gunung Agung yang menjulang di Bali dan Rinjani di Lombok. Lumba-lumba menemani kami melintasi selat menuju pesisir Sumbawa. Saya kembali terkesan, seperti yang biasa saya rasakan setiap melakukan perjalanan di Ind onesia, betapa 17.508 pulau di negeri ini terasa amat beragam. Setiap pulaunya memiliki kekhasan masing-masing. Setelah meninggalkan lereng bukit dan mendekati sabana Sumbawa bagian timur, terasa banyak petualangan yang telah saya alami. Kami telah menyelam bersama hiu karang dan kura-kura. Kami pun sempat menyelam di pertemuan dua laut yang arusnya membawa kami bak berada di atas sabuk ban berjalan, di samping raja ikan pari manta sebesar tempat tidur king size. Kami juga telah mendaki puncak Pulau Satonda yang tertutup hutan rimbun, tempat kera dan monyet ekor panjang berkeliaran. Di perut gunung berapi Satonda, kami merasakan mengayuh paddleboard dan perahu kayak di danau kawah yang luasnya mencengangkan. You can take one of the two jet-skis or three inflatable ribs and ride ahead to scout out the next island. Dan yang lebih seru adalah ketika Estrada memandu kami ke titik selam di mana tenaga vulkanik perut bumi mengeluarkan gelembung gas dari batu-batu bagaikan berlian ke atas permukaan air yang gelap. Semua itu hanyalah hal biasa bagi Ramon Estrada selaku penyelam ahli di kapal pesiar mewah bergaya tradisional yang pernah dibuat di Indonesia. Dunia Baru tepatnya adalah: kapal pinisi super mewah sepanjang 51 meter yang merupakan puncak dari tradisi ratusan tahun pembuatan kapal Sulawesi. Sebagai kapal sewaan, Dunia Baru didedikasikan untuk meretas jalan menuju ‘dunia baru’ wilayah Indonesia yang menarik dan masih belum banyak terjamah. Dunia Baru menghidupkan kembali masa-masa penjelajahan, namun dengan kemewahan yang hampir tak ada tandingannya di mana pun. “Saya ingin Dunia Baru menjadi lebih dari sekadar perahu terbaik yang pernah dibangun di Indonesia,” ujar Mark Robba, pemilik kapal yang berbasis di Jawa itu. “Saya ingin kapal ini menjadi yang nomor satu, nomor dua dan sekaligus juga yang nomor tiga.” Tidak boleh ada kesalahan yang dibuat dalam membangun dan menyelesaikan kapal yang merupakan sumbangan nyata bagi tradisi pembuatan kapal di Indonesia ini. Proyek yang memakan waktu tujuh tahun ini mendapat pengawasan dari para ahli pembuat kapal Suku Konjo di Sulawesi. Lambung kapal dari kayu ulin dibuat di Kalimantan lalu diangkut ke Bali, untuk didesain dengan cermat oleh para pengrajin dan seniman kayu terbaik dari Bali. Mesin terkini, teknisi, peralatan navigasi, 5 Senses –Taste THE FOOD OF KINGS Dunia Baru’s current resident celebrity chef, Harry Budihardjo, has worked with Gordon Ramsay and cooked for the Japanese royal family and countless celebrities. Pleasant evenings on board can be passed sitting around the centreisland commercial cooking range in the galley, watching Harry prepare haute cuisine delicacies – from succulent roast duck to incredible Japanese ramen noodles – that are (literally) fit for kings. Chef selebriti Dunia Baru, Harry Budihardjo, pernah bekerja sama dengan Gordon Ramsey dan memasak untuk keluarga kerajaan Jepang dan banyak selebriti. Salah satu cara menghabiskan malam di atas kapal yaitu duduk di area dapur komersial sambil menyaksikan Harry menyiapkan sajian spesial mulai dari bebek panggang hingga mie ramen Jepang yang pas untuk selera para raja.