Garuda Indonesia Colours Magazine July 2014 | Page 123

Travel | Malang 121 © David Metcalf © Peter Ptschelinzew / Getty Images This one-speed becak can clock up over 100km a day delivering children to school, running grocery errands, taking locals to work and touring the back streets with local and foreign travellers. Flowers for sale in downtown Malang, Pasar Bunga. A variety of pet birds, colourful cages, and a selection of pet accessories are all up for sale at the bustling, thriving Bird Street, next to Pasar Bunga. This seller has added a bit of a twist and used temporary food colouring dye to attract the attention of potential buyers. Amongst the many exotic birds for sale at Bird Street, this lovely owl sits patiently on his branch, waiting for a new home. Jika Anda mencari celah kecil di antara padatnya etalase toko, Anda dapat melihat pemandangan atap-atap yang bercampur baur di sepanjang tepi Sungai Brantas yang mengalir melalui banyak desa di Malang. Inggris saya dan kita bisa bernyanyi bersama dalam bahasa Inggris dan Belanda? Ayolah, saya ingin sekali Anda menjadi tamu saya”. Sungguh tawaran yang menyenangkan, tapi sayangnya waktu saya sangat terbatas sehingga saya harus menolak. Tempat menarik lainnya adalah pasar tradisional Oro-Oro Dowo, yang berarti ‘deretan kios-kios kecil yang panjang’. Pasar ini berusia lebih dari 100 tahun, bergaya arsitektur Belanda dengan toko yang tertata rapi dan pasar yang ramai di belakangnya. Pasar ini menjual beragam produk, pakaian, perabot rumah tangga, dan segala sesuatu yang Anda butuhkan kecuali wastafel dapur. Saya bertemu seorang pemilik toko berkebangsaan Indonesia yang menyenangkan. Dia menyanyikan lagu berbahasa Belanda untuk saya. “Ini adalah lagu dari tahun 1943”, katanya sambil memberikan selembar teks lagu, “Judulnya Geef Mij Maar Nasi Goreng. Bagaimana kalau besok Anda datang ke kelab bahasa Keramahan masyarakat setempat membuat saya terharu dan saya banyak menemui keramahan seperti itu. Kota Malang ini terdiri dari desa-desa kecil, yang terletak di belakang jalan utama yang sibuk. Di sinilah Anda bisa benar-benar merasakan kekhasan penduduk setempat yang senang ngobrol – dan selalu terasa lucu dengan terbatasnya kemampuan bahasa Indonesia saya. Setelah puas berjalan-jalan di daerah perkotaan Malang, saya sangat bersemangat untuk mengeksplorasi sisi pedesaannya. Saya berangkat dengan mobil ke pegunungan untuk menjelajahi Kebun Teh Wonosari di lereng Gunung Arjuno. Dalam 30 menit, saya tiba di kebun seluas 700 hektar, yang