Garuda Indonesia Colours Magazine January 2018 | Page 112
110
Travel | Pulau Sabu and Raijua
Table coral in the sea around
Boddo beach.
Perjalanan lanjutan kami ke sisi selatan pulau
menghadapkan pandangan ke bukit-bukit keras berwarna
pirus pucat hingga merah jambu yang berkaitan dengan
peristiwa geologis ratusan juta tahun lalu.
Umumnya kampung tradisional terletak
di punggung bukit, yang pada zaman
dahulu bermanfaat untuk perlindungan
sekaligus memantau musuh dari ketinggian.
Di antara banyaknya kampung tradisional,
menurut saya Namata paling enigmatic.
Walaupun tanpa pagar batu karang, halaman
tengah kampung Namata bertabur bebatuan
megalit berwujud oval. Saya belum pernah
melihat megalit seaneh ini, layaknya telur
raksasa. Bebatuan legam ini diyakini
mempunyai daya magis.
Elisabeth, salah satu penghuni kampung
Namata, menyampaikan bahwa wujud oval
pada batu-batu terbentuk secara alamiah
tanpa campur tangan mereka. “Hanya fondasi
batu-batu itu saja yang kami kuatkan
agar tidak terguling dari tempatnya,”
terang Elisabeth. Bila peristiwa penting
terjadi, warga kampung segera berkumpul
di halaman tengah dan pimpinan adat,
yang mereka sebut Deo Rai, akan duduk
di salah satu batu keramat untuk
memberikan wejangan.
Fenomena geologis menyangkut bebatuan
di Sabu telah memikat banyak peneliti asing
untuk mendatangi pulau ini. Ron Harris
dari Brigham Young University, misalnya,
telah menghabiskan waktu bertahun-tahun
dan menyimpulkan bahwa bebatuan di
Namata adalah pasir yang mengeras akibat
proses sementasi 250 juta tahun lampau.
Perjalanan lanjutan kami ke sisi selatan
pulau menghadapkan pandangan ke bukit-
bukit keras berwarna pirus pucat hingga
merah jambu yang berkaitan dengan peristiwa
geologis ratusan juta tahun lalu tersebut.
Kami pun tiba di Kelebba Maja, sebuah
ngarai kecil yang memaparkan bagaimana
pasir-pasir bersementasi membentuk
pilar-pilar batu, lereng-lereng dengan garis
bergelombang, dan tebing-tebing pipih yang
runcing. Warna tempat ini berubah-ubah
mengikuti intensitas cahaya matahari.
Selang sedikit dari Kelebba Maja, lembah
merah jambu berganti perbukitan kapur
berwarna putih benderang laksana
berlumuran salju, Bukit Ladeae, yang juga
hasil erosi purba. Akhir pekan anak-anak
muda berduyun datang berpiknik di sini.
Melanjutkan eksplorasi ke barat pulau,
Lie Madira yang merupakan pemandian
dalam gua stalaktit bawah tanah sebenarnya
ingin pula kami singgahi.
Kunjungan ke Sabu Raijua tidak terhindar
dari godaan tenun ikat. Saya telah lama
memendam ketertarikan khusus. Di Istana