Garuda Indonesia Colours Magazine January 2018 | Page 101

Travel | Kepahiang Mencium, melihat dan menyentuh langsung bunga raksasa di Pusat Konservasi Puspa Langka adalah pengalaman yang luar biasa. 99 1 Holidin standing next to Amorphophallus titanum, the tallest-growing flower, in Tebet Monok village. 2 Detail of an Amorphophallus titanum leaf. 1 5 Senses – Scent CARRION FLOWER 2 Katmi dan pekerja lainnya mengantongi Rp700 per kilogram sebagai upah memetik. Hasil petikan ribuan pekerja ini kemudian diangkut dengan truk ke Pabrik Teh Kabawetan PT Sarana Mandiri Mukti. Pabrik pengolahan teh ini masih terus beroperasi di dalam bangunan tua luas yang dilabeli sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah. Agus Eka, satuan pengamanan di pabrik ini, mengajak saya berkeliling bangunan pabrik dan mengenalkan saya pada Sukardi. “Ini desa kelahiran saya. Kakek saya, bapak saya, hingga saya sendiri bekerja di perkebunan teh ini. Ini teh enak yang telah patah tumbuh, tenggelam dan bangkit lagi sejak zaman Belanda. Dari kecil saya di sini, dan saya tidak pernah beranjak dari Kepahiang ini,” Sukardi memulai cerita. Kata Sukardi lagi, pabrik ini awalnya hanya menghasilkan teh hitam dan sekarang berganti memproduksi teh hijau, karena teh hitam pamornya menurun di luar negeri. Saya berkeliling melihat truk, para pekerja yang membongkar muat teh, api pemanggangan, dan mesin yang terus beroperasi. “Kepahiang tidak cuma menyuplai pabrik PT Sarana Mandiri Mukti ini. Ada juga PT Trisula Ulung Mega Surya, yang mengolah teh ulung atau olong kualitas tinggi,” lanjut Sukardi. Setelah Inggris dan EIC kehilangan kekuatan di Bengkulu, kolonial Belanda menggantikan. Kepahiang, daerah yang sebelumnya termasuk dalam Sumatra’s Westkust oleh pemerintah kolonial Belanda ini menampung ribuan buruh di masa lalu. Perkebunan teh menjadi komoditas utama yang membuat ia mencuat sebagai penghasil teh terkenal. Namun, Kepahiang tidak cuma tempat teh tumbuh. Tapi juga kopi. Tropen museum di Amsterdam mendokumentasikan foto-foto yang diambil pada tahun 1920 tentang kebun kopi dan hasilnya yang berlimpah. Di manakah kopi-kopi dataran tinggi Bengkulu ini sekarang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada hari berikutnya, saya berkendara menuju Bandung Jaya. Desa di ketinggian kira-kira 1.400 meter ini dikungkung kabut, seperti sebuah negeri yang ada di atas awan. Aroma kopi menyelimuti seluruh desa, yang dikepalai oleh seorang perempuan bernama Supriyanti. Dalam cuaca siang yang membuat beku begini, Supriyanti menyeduhkan kopi panas buat saya. “Masing-masing keluarga di desa ini memiliki perkebunan kopi setidaknya dua hektare,” kata Supriyanti ketika kabut secara cepat masuk hingga ke ruang tamu tempat kami berbincang. Kepala desa yang gesit ini membawa saya berkeliling melihat perkebunan kopi, mesin penggilingan yang berputar, luwak, sambil menikmati aroma kopi yang merebak dari tempat pemanggangan. Smelling and seeing the giant flower at the Puspa Langka Conservation in person is an extraordinary experience. The unfamiliar aroma of amorphophallus and Rafflesia transports you back to the time when Governor Raffles discovered the flower in the green forests that had previously been untouched by humans. Mencium, melihat dan menyentuh langsung bunga raksasa di Pusat Konservasi Puspa Langka adalah pengalaman yang luar biasa. Aroma Amorphophallus dan Ra