Garuda Indonesia Colours Magazine February 2019 | Page 95

Travel | Solo 1 93 2 In Lempuyangan market, bubur sumsum, rice flour cooked in coconut milk, is served in a shallow cone-shaped banana leaf plates. On Jalan Gatot Subroto, shop doors and walls are decorated with colourful murals. kerajinan tangan untuk oleh-oleh, di antaranya berupa gantungan kunci, lampu hias, baju dan kain. Jika masih ada ruang di perut, pasar malam ini merupakan tempat ideal untuk mencoba kudapan khas Solo. Buka hanya pada Sabtu dan Minggu malam, pasar malam ini berlangsung hingga pukul 11 malam dan tersedia pula Wi-Fi gratis serta pertunjukan musik langsung. Jika menurut Anda, suasana masih terlalu sore untuk kembali ke hotel, Anda bisa berjalan santai menyusuri Jalan Gatot Subroto, atau yang dikenal dengan Gatsu. Dengan panjang sekitar 500 m, di kanan kiri jalan terdapat lukisan mural menarik yang menghiasi rolling doors dan pintu lipat toko- toko di sana. Jalan ini banyak didatangi orang karena sistem pencahayaan yang ada menjadikan tempat ini destinasi yang Instagrammable. Yang juga menyenangkan untuk dikunjungi di malam hari adalah Taman Pelangi, masih merupakan bagian dari Kebun Binatang Taru Jurug, di mana ratusan hiasan lampu berbentuk bunga, pohon dan binatang bercahaya dengan indahnya dalam kegelapan malam. Ada pula sejumlah wisata tradisional khas Solo yang pantang terlewatkan. Kediaman sultan, yaitu Keraton Kasunanan dan Museum Keraton Surakarta yang dibangun abad ke-18 menyuguhkan sejarah kota ini, begitu pula dengan Istana Mangkunegaran, yang dibangun tahun 1757, 5 Senses – Sight STREET ART adalah tempat di mana Anda bisa merasakan langsung jamuan makan malam ala keraton dalam paket wisata Mangkunegaran Royal Dinner. Kampung Batik Laweyan sudah terbentuk sejak abad ke-19. Di sana, Anda dapat belajar membatik selama dua jam atau membeli oleh-oleh dari sejumlah koleksi batik cantik yang ditawarkan. As well as the Gatsu Road, beautiful murals can also be viewed along Manahan flyover, depicting giant Javanese wayang icons in classic futuristic style, as well as in Joho Village, also within the Manahan area. Jika Anda ingin keluar kota sejenak untuk berwisata alam, Anda dapat menuju ke Air Terjun Jumog dengan panorama indahnya di Kabupaten Karanganyar, sekitar 40 km dari Solo. “The Lost Paradise” ini merupakan air terjun dengan banyak tingkatan sehingga aman bagi anak-anak untuk bermain di dekatnya. Di sekitar kawasan ini juga banyak terdapat objek wisata alam dan peninggalan sejarah seperti Air Terjun Grojogan Sewu, Taman Bale Kambang, Bukit Sekipan, Candi Sukuh, Candi Cetho, Perkebunan Teh Kemuning dan banyak lagi. Selain Jalan Gatsu, mural yang menarik juga dapat dilihat di sepanjang dinding flyover Manahan, yang menggambarkan tokoh-tokoh wayang dalam gaya klasik futuristik. Keindahan mural juga dapat ditemukan di Kampung Joho yang berada dalam kawasan Manahan. Sementara itu, perpaduan antara keindahan alam, peninggalan masa lalu dan kreativitas dapat ditemukan di Umbul Ponggok di Kampung Ponggok, Kabupaten Klaten, sekitar 25 km dari Solo. Dibangun tahun 1920, kolam mata air ini dahulunya merupakan sumber persediaan air di masa kolonial Belanda. Setelah direvitalisasi, kini kolam ini merupakan kolam renang dengan mata air alami. Anda pun dapat menyewa kamera bawah air untuk kemudian berpose di atas sepeda motor