Garuda Indonesia Colours Magazine February 2018 | Page 89

Travel | Kumano Kodo
87
3
4
Sumber air panas adalah bagian tak terpisahkan dari Jepang , tidak hanya secara geografis , namun juga gaya hidup masyarakatnya .
berhubungan dengan kultur agama Shinto dan pemujaan terhadap alam . Para peziarah di Kumano Kodo menggunakannya untuk menyucikan diri .
“ Onsen adalah pilar budaya Jepang yang menggabungkan relaksasi dan penyucian diri ,” jelas Philip Beech , pendiri situs web populer Japan Visitor yang berbasis di Nagoya . “ Anda masih bisa melihat tradisi ini di Kumano Kodo . Banyak pengunjung membasuh mulut dan tangan mereka sebelum masuk ke kuil .”
Salah satu tempat paling tenang dan autentik untuk merasakan budaya onsen adalah Yunomine Onsen , sebuah kompleks penginapan dan sumber air panas kuno yang berada di lembah kecil Yunomine di jantung kawasan Kumano .
“ Orang-orang datang ke Yunomine karena khasiat air panasnya ,” kata Brad Towle .
“ Mereka berendam dan menghirup uapnya , bahkan memasak di dalamnya .”
Dan memang benar , di ujung sungai kecil di sumber air panas Tsuboyu terdapat kolam memasak untuk umum Yuzutsu , yang biasanya digunakan untuk merebus bayam dan rebung . Pengunjung juga bisa membuat onsen tamago , telur lezat yang direbus dalam air sulfur sekitar sepuluh menit . Sarapan yang tidak hanya mudah , tapi juga bebas emisi karbon .
Tiga Serangkai yang Abadi Bagian yang paling populer dari Kumano Kodo adalah trek sepanjang 8 km di rute utama Nakahechi . Dimulai dari Kuil Hosshinmon-oji , salah satu situs terpenting di kawasan ini , yang menjadi gerbang menuju Kumano Hongu Taisha . Di kuil ini dahulu sering diadakan festival puisi , tarian tradisional gagaku ( musik istana kekaisaran kuno ) dan acara keagamaan lainnya untuk menghibur dewa-dewa .
Dahulu , peziarah yang datang ke Kumano Hongu Taisha akan menaiki kapal menyusuri Sungai Kumano-gawa untuk mencapai tempat suci berikutnya , yakni Kumano Hayatama Taisha . Kuil yang tak kalah megah ini berada di pertemuan sungai dan Samudra Pasifik di dekat Kota Shingu . Tidak jauh dari sini , pengunjung akan menemukan tempat terakhir dari tiga serangkai kuil di rute Kumano Kodo , yaitu Kumano Nachi Taisha .
“ Saya pikir cukup jelas mengapa Kuil Nachi Taisha dibangun di sini ,” kata biksu Ryoei Takagi sambil tersenyum menghadap Air Terjun Nachi , sebuah riam setinggi 133 m yang menjadi latar belakang kuil . “ Melalui penyembahan , kami mengucapkan syukur atas energi kehidupan dari air terjun . Kami masih menyembah banyak air terjun di daerah ini .”
Kembali ke Masa Depan Dengan kaki yang masih terendam di lumpur , Yukimi Nakamine beristirahat sejenak dari menanam bibit padi di sawah miliknya . Pekerjaan ini tidaklah mudah , tetapi wanita muda yang energik itu tidak mengeluh . Ia justru menikmati kehidupan pedesaan di Kumano .
“ Saya banting setir ,” ujarnya tersenyum malu . “ Saya meninggalkan tempat ini untuk bekerja