Garuda Indonesia Colours Magazine February 2018 | Page 88

86 Travel | Kumano Kodo 1 5 Senses – Touch TSUBOYU In the village of Yunomine, Tsuboyu is one of the oldest onsen bathhouses in Japan. In accordance with the strong spiritual element of the Kumano Kodo, it has been used for purification and healing for hundreds of years. Set in a moss-clad hut next to the stream dividing the town, the bath costs JPY750 per person (around US$9). Tickets, which can be bought at the neighbourhood sento (public bath), also allow entry into the sento itself, which includes a medicinal (kusuri) bath. Tsuboyu, yang berlokasi di Desa Yunomine, adalah salah satu onsen tertua di Jepang. Menempati sebuah pondok berlumut di samping sungai yang membelah kota, sumber air panas ini telah digunakan untuk penyucian diri dan pengobatan selama ratusan tahun. Dengan tarif 750 yen per orang (sekitar Rp90.000), tiketnya bisa dibeli di sento (pemandian umum), dan sudah mencakup biaya masuk sento serta mandi obat (kusuri). 1 A small shrine at Yunomine Onsen. 2 The impressive Kumano Nachi Taisha, with the Nachi Falls behind. 3 A Japanese hiker on the Kumano Kodo. 4 Messages at the Kumano Hayatama Taisha shrine. 2 Dipercaya sebagai tempat kelahiran budaya dan spiritual Jepang, kawasan Kumano telah menjadi tempat suci selama berabad-abad. Rumah Para Dewa Dipercaya sebagai tempat kelahiran budaya dan spiritual Jepang, kawasan Kumano telah menjadi tempat suci selama berabad-abad. Meskipun lokasinya dekat dari kota terbesar kedua di Jepang, kawasan ini masih menjadi salah satu tempat paling mistis di negara ini. “Bahkan sampai sekarang banyak orang Jepang menyebut kawasan ini sebagai ‘rumah para dewa’,” jelas Brad Towle, seorang ekspatriat asal Kanada yang bekerja untuk Biro Pariwisata Kumano Kota Tanabe. “Fokus pemujaan di sini adalah tiga kuil Kumano Kodo, yakni Kumano Hongu Taisha, Kumano Hayatama Taisha dan Kumano Nachi Taisha. Setiap kuil didedikasikan untuk memuja alam dan keajaibannya.” Setelah bertahun-tahun sepi dan terlupakan, penghargaan dari UNESCO menghidupkan kembali Kumano Kodo. Saat ini, jaringan jalur ziarahnya terdiri atas lebih dari 300 km jalan setapak dan tangga yang dilengkapi papan petunjuk jalan. Jalur ini membawa pengunjung melalui hutan, ladang, desa dan kota. Mencapai ketiga tempat suci di Kumano Kodo tentu menjadi tujuan lengkap, namun singgah di sejumlah oji (tempat pemujaan yang lebih kecil), dan berjalan melintasi pemandangan menakjubkan kawasan Kumano rasanya sudah cukup untuk memperkaya jiwa. “Selama ini yang dibayangkan orang-orang tentang Jepang adalah kereta supercepat, gedung pencakar langit dan kereta bawah tanah yang padat penumpang,” kata Matt Malcomson, pendiri Oku Japan, sebuah biro perjalanan berbasis di Inggris yang menawarkan tur mandiri dan berpemandu ke seluruh Jepang. “Banyak yang terkejut melihat pemandangan indah, kuil yang tenang dan onsen di Kumano.” Musim Semi Sumber air panas adalah bagian tak terpisahkan dari Jepang, tidak hanya secara geografis, namun juga gaya hidup masyarakatnya. Tradisi ini