Garuda Indonesia Colours Magazine February 2018 | Page 87
Travel | Kumano Kodo
85
2
1
3
Kumano Kodo di Jepang membawa pelancong melintasi tanah
para dewa. Rute Kumano Kodo di Jepang dahulu adalah jalur
ziarah menuju tempat-tempat pemujaan alam. Kini, rute tersebut
membawa para pelancong yang ingin mengunjungi sumber air
panas, air terjun bertingkat yang menjulang tinggi dan tempat-
tempat suci.
Kenikmatan Mandi Air Panas
“Kimochi ii!” seru pemandu wisata Motoko
Todo sambil menurunkan tubuhnya perlahan
ke dalam air yang mengepul di pemandian air
panas Tsuboyu. Kata dalam bahasa Jepang
tersebut berarti, ‘rasanya nikmat sekali!’
Sepertinya dua kata itu yang paling sering
diucapkan orang saat mengunjungi onsen
—pemandian air panas—di Kumano Kodo.
Dinobatkan sebagai Warisan Dunia
UNESCO pada tahun 2004, Kumano Kodo
adalah jaringan rute ziarah kuno, yang
menghubungkan serangkaian kuil besar.
Membentang di separuh bawah Semenanjung
Kii, sebelah selatan Kota Osaka, di sepanjang
jalur suci ini terdapat sejumlah ryokan
(penginapan tradisional Jepang) serta fasilitas
pemandian air panas. Jalur ini juga menjadi
akses menuju area pegunungan dan hutan yang
sangat indah, dan sungai yang mengalir deras.
Di jantung kawasan Kumano, pengunjung
akan menemukan Tsuboyu, satu-satunya
sumber air panas di dunia yang terdaftar
sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Untuk berendam 30 menit di kolam air panas
eksklusifnya, pengunjung hanya dikenai
biaya sekitar 750 yen (sekitar Rp90.000),
harga yang sangat layak untuk menikmati
pengalaman yang luar biasa menenangkan.
“Berendam di onsen sangat mujarab untuk
menghilangkan pegal setelah mendaki,”
kata Todo. “Air hangat menyegarkan kembali
otot-otot yang linu, sembari merefleksikan
diri. Saya sering datang ke onsen, terutama
saat lelah setelah melewati hari yang panjang.”
Di jantung kawasan
Kumano, pengunjung
akan menemukan
Tsuboyu, satu-satunya
sumber air panas
di dunia yang terdaftar
sebagai situs Warisan
Dunia UNESCO.
1 A religious service at the Kumano
Hayatama Taisha shrine.
2 Messages of remembrance at the
Kumano Hayatama Taisha shrine.
3 Shiba Yasuo makes a traditional
conical hat from cypress tree shavings.