Garuda Indonesia Colours Magazine February 2018 | Page 66

64 Explore | Handcrafted Indonesia memiliki kerajinan tangan yang beraneka ragam. Setiap bulannya, kami akan menyuguhkan bagi Anda kerajinan tangan khas dari setiap daerah. Kasongan pottery makers typically source their clay from Godean and Bayat sub-districts near Kasongan, and knead, shape and dry the clay for two to four days before firing and finishing the product with paint. The craft of pottery making is usually passed down from generation to generation, and many Kasongan pottery showrooms also produce pottery on site, inviting those interested in the process of pottery production to have a closer look. As laborious as the manual process of pottery making may seem, the final Kasongan products are immensely popular due to their quality and the creativity of the craftspeople who continue to make the craft into a thriving business supporting most of the local population. Kasongan is now home to almost 600 pottery businesses KASONGAN POTTERY When thinking of pottery- making destinations around Yogyakarta, Kasongan is one village that inevitably springs to mind as the centre of pottery production in the region. With a rich legacy as a pottery centre since at least 1675, when the first pottery production shop was set up, Kasongan is now home to almost 600 pottery businesses that make close to 1,800 different pottery products. While a lot of Kasongan ceramics and earthenware goes to domestic locations, such as Bali and Surabaya, over half is exported to countries such as Australia, the United States and France, making Kasongan a truly international name. Desa Kasongan di Yogyakarta identik dengan kerajinan tembikar. Desa yang menjadi pusat pembuatan tembikar sejak 1675, yang ditandai dengan berdirinya toko tembikar pertama, ini sekarang menjadi rumah bagi hampir 600 usaha pembuatan tembikar yang menghasilkan 1.800 macam produk. Sebagian keramik dan tembikar Kasongan dijual di pasar domestik, seperti Bali dan Surabaya, sementara lebih dari setengahnya diekspor ke luar negeri, seperti Australia, Amerika Serikat dan Prancis, yang membuat nama Kasongan mendunia. Pembuat tembikar Kasongan biasanya mendapatkan bahan baku tanah liat dari Kecamatan Godean dan Bayat tak jauh dari desa tersebut. Tanah liat kemudian diuleni, dibentuk, dikeringkan selama dua hingga empat hari sebelum dibakar, dan terakhir dipoles dengan cat. Kerajinan tembikar biasanya diturunkan dari generasi ke generasi, dan banyak to ko tembikar di Kasongan membuat produk mereka langsung di tempat, sehingga pengunjung yang tertarik dengan proses produksi tembikar bisa melihat lebih dekat. Selain karena pembuatannya yang sulit dan dilakukan secara manual, produk Kasongan populer karena kualitas dan kreativitas para perajinnya, yang menjadikan kerajinan ini terus berkembang dan ikut mendukung perekonomian penduduk lokal. Indonesia’s wealth of cultural handicrafts is as diverse as its many cultures. Each month we explore the archipelago’s offerings through a different traditional craft.