Garuda Indonesia Colours Magazine February 2015 | Page 113
Travel | Bandung
111
Bandung 101
Nicknamed Kota Kembang,
which literally means City of
Flower, Bandung used to have
a lot of flowers and trees.
Mendapat julukan Kota
Kembang karena dahulu banyak
bunga yang bisa dijumpai di sini.
Bandung has a cooler climate
than most Indonesian cities
because of its elevation at
768 metres above sea level.
Udara di sini lebih dingin dari
kota lainnya di Indonesia karena
letaknya yang 768 m dari
permukaan laut.
of Java
Bandung has also earned
another nickname as Parijs
van Java (Paris of Java), given
by the Dutch for its
resemblance to Paris.
Belanda menjuluki kota
ini sebagai Parijs van Java
(Paris of Java) karena
kemiripannya dengan Paris.
Along with Miami and
Mumbai, Bandung has one of
the largest remaining collections
of 1920s art deco buildings
in the world.
Selain Miami dan Mumbai,
Bandung merupakan salah satu
kota dengan koleksi peninggalan
gedung art deco dari era 1920-an
terbesar di dunia.
5 Senses – Scent
SULPHUR
Catch the scent of sulphur oozing
from the fiery heart of our planet at
Tangkuban Perahu volcano. Legend
tells of Dayang Sumbi, a Sundanese
beauty who was given the secret to
eternal youth. Many years later her
estranged son returned and fell in love
with her. Before the marriage Dayang
Sumbi recognised his birthmark and,
to save the situation, refused to marry
him unless he completed the nearimpossible task of building a dam
and a huge boat before sunrise. It was
touch-and-go, however, and fearing
that her son might actually achieve
the impossible, Dayang Sumbi spread
acres of red silk over the plains to the
west. Thinking the sun had risen her
son smashed the dam and wrecked
the boat…the upturned hull of which
became the peak of Tangkuban
Perahu (perahu meaning ‘boat’ in
Bahasa Indonesia).
Temukan aroma belerang yang
keluar dari jantung bumi di Kawah
Tangkuban Perahu. Ada legenda
tentang Dayang Sumbi, wanita cantik
yang selalu tampak muda. Anak
lelakinya yang sudah bertahun-tahun
tak bertemu, jatuh cinta dengan ibu
yang tak dikenalinya. Namun sebelum
pernikahan itu terjadi, Dayang Sumbi
sempat mengenali tanda lahir si anak
dan menolak menikahinya sebelum
sang anak berhasil membangun
bendungan dan kapal besar yang
harus selesai sebelum fajar tiba.
Khawatir bila anaknya mampu
melaksanakan apa yang diminta,
Dayang Sumbi membentangkan
sutra merah hingga ke barat. Anak
lelakinya mengira matahari telah
terbit, dia pun menendang
bendungan dan perahu...sehingga
perahu terbalik dan menjadi
Kawah Tangkuban Perahu.
In 2001, Globetrotter
magazine ranked Bandung as
9th on its list of 10 World Art
Deco cities – the one and only
Asian city on the list.
Di tahun 2001, majalah
Globetrotter meletakkan
Bandung di urutan ke-9
dari 10 kota dalam daftar
World Art Deco.