Garuda Indonesia Colours Magazine December 2017 | Page 189

Travel News DESA PANGAN AMAN TINGKATKAN PESONA PARIWISATA INDONESIA Desa Pangan Aman dan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Di panggung dunia, pesona pariwisata Indonesia tidak perlu lagi diragukan. Terbukti di ajang penghargaan United Nations World Tourism Organization, keindahan destinasi-destinasi wisata telah mengantarkan Indonesia menjadi juara dalam kategori video pariwisata terbaik kawasan Asia Timur dan Pasifik. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air pun semakin meningkat. Kehadiran mereka juga dapat menjadi peluang untuk memperkenalkan produk pangan olahan di setiap destinasi wisata yang mereka kunjungi. Apalagi ragam kuliner di Indonesia tak pernah ada habisnya. Data Aliansi Desa Sejahtera tahun 2012 menunjukkan, Indonesia memiliki kekayaan bahan pangan lokal di setiap daerah, meliputi 77 sumber karbohidrat, 75 sumber lemak, 26 kacang-kacangan, 389 buah-buahan, 232 sayuran dan 110 jenis bahan rempah. Sedangkan Hasil Survei Ekonomi Kreatif tahun 2017 Badan Ekonomi Kreatif, menunjukkan sektor kuliner berkontribusi besar 41,69% terhadap ekonomi kreatif yang menyumbang 7,38% (Rp 852 triliun) dari keseluruhan perekonomian Indonesia pada 2015. Melalui kedua program itu, Badan POM melakukan bimbingan teknis keamanan pangan di sejumlah desa dan pasar di 10 destinasi wisata prioritas, yakni Tanjung Kelayang (Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), KEK Tanjung Lesung (Banten), Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (Jakarta), KEK Mandalika (Lombok, NTB), Borobudur dan sekitarnya (Magelang, Jawa Tengah), Wakatobi (Papua), Labuan Bajo (NTT) dan KEK Morotai (Maluku). Program Desa Pangan Aman diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pedagang kreatif lapangan pangan, pengusaha pangan dan kader atau pendamping di setiap desa. Program ini diharapkan mampu memberikan pemahaman pelaku usaha dalam menerapkan prinsip-prinsip keamanan pangan sehingga melindungi konsumen dari produk makanan tercemar. Oleh karena itu, kualitas produk pangan perlu ditingkatkan agar konsumen mendapatkan pangan yang aman dan bergizi. Ini sekaligus mendongkrak citra kuliner Indonesia di mata dunia. Adapun Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya ditujukan kepada komunitas pasar dengan strategi program mencakup pelatihan, pengawasan, advokasi, monitoring dan evaluasi, serta replikasi pasar. Petugas Badan POM dan Balai Besar/Balai POM setempat menyurvei kondisi pasar untuk mengetahui peredaran pangan yang mengandung bahan berbahaya, sehingga dapat dilakukan upaya intervensi pembinaan. Berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata setempat, Badan POM berkomitmen agar setiap produk pangan olahan memenuhi persyaratan keamanan pangan. Ada dua program yaitu Pengelola pasar dilatih untuk menertibkan pasar dari peredaran bahan berbahaya, pengambilan sampel, dan pengujian menggunakan rapid test kit