Garuda Indonesia Colours Magazine August 2016 | Page 104
100
Travel | Tarakan
© Mike Veitch / Alamy Stock Photo; © David Metcalf
In Kakaban Lake you can swim
with stingless jellyfish.
Sudah beberapa kali saya mengunjungi Tarakan, namun
tak pernah menginap lebih dari satu malam. Karenanya, saya
gunakan kesempatan ini untuk menikmati pemandangan
luar biasa di tempat ini, seperti mengunjungi hutan tropis
tak terjamah berusia 150 juta tahun, melihat lebih dekat
kehidupan tradisional suku Dayak di desa terpencil,
ataupun menumpang perahu untuk berkeliling
ke sejumlah pulau yang indah dan masih asli.
Semua kegiatan ini bisa selesai dilakukan
dalam 3 jam. Namun, dalam perjalanan
kali ini, saya memutuskan tinggal lebih
lama di Tarakan dan melihat lebih dekat
segala yang ditawarkan dari kota
berpenduduk 230.000 jiwa ini.
Satu hal yang menarik perhatian saya untuk
pertama kali adalah hutan seluas 21 hektar
yang terletak tepat di tengah kota. Hutan
ini dipenuhi oleh monyet-monyet besar
berhidung panjang yang aktif bergerak.
Saya diberi tahu oleh pihak hotel agar sudah
berada di hutan sekitar pukul 9 pagi tepat
saat monyet-monyet itu makan. Staf hotel
mengatakan saya mungkin akan bertemu
langsung dengan makhluk mamalia yang
besar ini. Saya menurutinya dan ternyata
saya adalah satu-satunya orang, dengan
kamera di tangan, berada di tengah hutan
lembap pada pukul 09.00 pagi,
dan tanpa satu monyet pun.
Sampai pukul 09.30 pagi, masih tidak
ada monyet berhidung besar, dan panas
matahari sudah mulai tidak tertahankan.
Saya langsung terpikir untuk kembali ke
hotel dan memprotes staf hotel, namun
tiba-tiba terdengar suara berat dan aneh dari
seekor binatang yang berada cukup dekat
sehingga membuat saya sedikit bergidik.
Tiba-tiba saja, dahan-dahan pohon
mulai patah, pepohonan mulai bergoyang,
dan saya dikelilingi oleh sepuluh primata
besar ini selagi mereka datang untuk
acara makan pagi. Saya takjub mengamati
monyet-monyet besar ini berayun dan
“menyelam” di antara pepohonan tepat
di tengah kota. Saya yakin hal seperti ini
tidak dapat dijumpai di belahan bumi
mana pun.
Monyet berhidung besar yang memiliki
warna kemerahan dan cokelat ini (disebut
bekantan oleh penduduk lokal) biasanya
tumbuh hingga tiga kaki dan memiliki berat
15 hingga 20 kilogram. Mereka adalah
binatang asli dari Pulau Borneo.