Garuda Indonesia Colours Magazine April 2017 | Page 86

Explore | Flavours Tak ada yang meragukan bahwa kini soto adalah harta kekayaan Indonesia yang ramah dan hangat. Soto menyuarakan makanan kaki lima, makan siang bersama teman-teman sekolah dan santapan larut malam. 1 Soto Medan, a variant of soto from Sumatra that uses coconut milk to create a creamy broth. 2 A bowl of coto Makassar served with burasa. 1 lumpia berisi mi goreng, otot daging sapi dan kaki sapi, tomat, kubis, kentang serta seledri Cina, dilumuri kaldu sumsum sapi dan disajikan dengan emping. Kombinasi tekstur dengan cita rasa tampaknya sekali lagi menjadi kunci: lumpia yang renyah, daging sapi yang empuk, kaldu daging manis dengan merica yang terasa agak pedas dan kesegaran asam dari daun limau, daun salam dan sari jeruk limau. “Inilah yang membuat soto mi begitu lezat,” tegas Kevindra. “Anda bisa menyantapnya dengan sedikit perasan jeruk limau, dan rasanya sungguh luar biasa!” “Soto Bandung adalah kesukaan saya karena kelezatannya yang menyegarkan,” kata teman saya Triny Tresnawulan, dari Bandung, Jawa Barat. Soto yang lumayan sederhana ini mengombinasikan kaldu daging sapi bernuansa ringan, jahe dan daun salam dengan daging sapi lembut, irisan tipis lobak putih dan kacang kedelai goreng ditaburi seledri Cina dan bawang goreng. Sambal segar, jeruk limau dan kerupuk udang menutup hidangan yang bening, sehat dan modern, cocok dinikmati di tengah hari yang panas. 2 Soto Medan merupakan semangkuk santapan berkuah santan kental yang sesuai dengan cita rasa Sumatera Utara, memadukan kandungan rasa jintan, lada, ketumbar dan jahe. Disajikan dengan suwiran ayam, kentang, tomat dan telur rebus, hidangan ini adalah makanan Melayu penuh isi. “Saya suka sekali,” ucap sang food-thropolist Rahung Nasution. “Ini adalah hidangan Peranakan dan kami menyantapnya dengan perkedel kentang juga.” Emping, irisan jeruk limau dan sambal adalah tambahan lain yang biasa disajikan. Soto ini mulai terdengar seperti laksa. Di Bali, soto sapi dengan kuah kaldu daging sapi, Soto Madura dan soto ayam ala Surabaya merupakan hidangan yang biasa dijual di pasar malam dan lapak kaki lima. Soto Ayam Cak Man di Gatot Subroto, Denpasar, adalah warung besar bernuansa lumbung yang menawarkan pelayanan selama 24 jam 7 hari seminggu. Saya memilih soto favorit, yang terdiri atas bihun, irisan ayam rebus lembut, potongan jantung dan cincangan daging, irisan telur rebus, bawang goreng yang renyah dan daun seledri Cina, disimbah dengan kaldu ayam lezat. Menambahkan sari jeruk limau memang memberikan perbedaan besar pada rasa, dan disantap dengan nasi putih, hidangan ini mengenyangkan, bergizi dan juga menyegarkan. Semua itu hanyalah sekelumit dari keanekaragaman soto. Masih ada banyak lagi yang tidak cukup dimuat dalam halaman ini. Salah satu kesamaan dari soto yang enak ini adalah pada penjualnya, biasanya adalah laki-laki, yang mengutamakan autentisitas rasa serta bentuk khas dalam penyajiannya. Bumbu untuk soto diracik secara langsung dan gerobak atau pikulan tradisional, digunakan untuk menunjukkan asal daerah. Lagi pula, identitas adalah yang terpenting. Ada yang mengatakan bahwa soto bisa menjadi hidangan nasional Indonesia karena dapat ditemukan di manapun Anda berada, dari Sumatera hingga Papua. Beberapa ahli sejarah berselisih mengenai asal soto, mengatakan bahwa hidangan ini mungkin diperkenalkan oleh pendatang Tiongkok selama era kolonial, sementara yang lainnya percaya bahwa kehadiran kunyit dan rempah- rempah, seperti jintan, mengindikasikan pengaruh Arab-India. Namun tak ada yang meragukan bahwa kini soto adalah harta kekayaan Indonesia yang ramah dan hangat. Soto menyuarakan makanan kaki lima, makan siang bersama teman-teman sekolah dan santapan larut malam. Jika sup ayam baik untuk jiwa, maka semangkuk soto hangat baik untuk keseluruhan tubuh, sepanjang hari. 84