Garuda Indonesia Colours Magazine April 2017 | Page 117

Travel | Ternate to Sorong 1 115 Duh, andaikan saya sempat mengenal Alfred Russel Wallace.” Demikianlah perasaan ketika pertama kali membaca buku berjudul, The Malay Archipelago... 2 1 A small island near the village of Wawiyai, where hundreds of great-billed parrots fly home to roost during the sunset hour. 2 Local guides from Batanta Island escorted us through the forest to reach the waterfall. Dengan kapal pesiar, Colours mengikuti jejak perjalanan seorang penjelajah Inggris di era Victoria, Alfred Russel Wallace, yang bersama Charles Darwin merupakan penemu teori evolusi melalui seleksi alam, di Indonesia bagian timur. “Duh, andaikan saya sempat mengenal Alfred Russel Wallace.” Demikianlah perasaan saya yang membuncah ketika pertama kali membaca buku berjudul The Malay Archipelago edisi Periplus, buku yang ditulis oleh Alfred Russel Wallace tentang perjalanannya selama 1854–1862. Buku ini tak pernah berhenti dicetak sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 1869 dan merupakan catatan perjalanannya selama delapan tahun berada di Indonesia dan Malaysia untuk mengumpulkan spesimen mamalia, burung, kupu-kupu, kumbang, dan siput yang kemudian dijual ke kolektor benda era Victoria dan juga museum. Dia sendiri atau terkadang bersama asistennya telah menempuh sekitar 40.000 mil dalam 60–70 kali perjalanan; mengumpulkan lebih dari 100.000 serangga serta ribuan mamalia dan burung; mengalami demam beberapa kali; menulis hal simpatik tentang masyarakat yang berinteraksi dengannya; dan menghadapi baik badai laut maupun arus air yang berbahaya. Saya masih merasakan hal yang sama tentang Wallace; semakin saya belajar tentang dirinya dan mengunjungi tempat-tempat yang diceritakannya, rasanya saya akan senang untuk bisa duduk bersamanya di sebuah batang pohon di hutan, membicarakan ide-ide yang dimilikinya, merasa antusias akan keindahan berbagai satwa liar di kawasan itu, dan bertukar kisah perjalanan. Wallace adalah sosok yang sangat rendah hati dan merupakan seorang yang autodidak dalam belajar serta amat menghargai Charles Darwin. Sebaliknya, Darwin pernah belajar di Cambridge, merupakan bagian dari kaum elite intelektual, dan tak pernah memiliki pekerjaan. Wallace sempat terinspirasi saat dia menderita demam di Halmahera yang akhirnya menjawab pertanyaannya mengenai sebab terjadinya evolusi. Wallace kemudian menulis surat singkat kepada Darwin mengenai ide-ide yang dimilikinya secara detail. Wallace tak menyadari betapa besar dampak ide-ide tersebut bagi Darwin yang kemudian terdorong untuk menulis buku 5 Senses – Sight SNORKELLING There are usually one or more snorkelling opportunities each day over different types of coral, sand and mangroves, all of which have different species and ecologies. The longer we are in the water, the more wrinkled our fingers become, which looks increasingly odd. After a two-hour swim with whale sharks, our fingertips look like they never will become flat again. Biasanya ada lebih dari satu kesempatan setiap harinya untuk menyelam di berbagai jenis terumbu karang, pasir, dan bakau, yang di dalamnya terdapat berbagai spesies dan ekologi yang berbeda. Semakin lama kami berada dalam air, semakin keriput jari-jari kami, dan terlihat cukup aneh. Lalu setelah berenang selama dua jam bersama hiu paus, kelihatannya ujung-ujung jari kami tak akan pernah rata lagi.