Fotografer Hebat Jul. 2014 | Page 90

kontras antara terang dan gelap begitu seimbang, sehingga semua detil pada bidang terang maupun bidang gelap dapat ditangkap dengan sempurna. Contohnya adalah, jika kita memotret dalam kondisi backlighting, maka biasanya diperlukan flash-in untuk menghasilkan foto subjek dan latar belakang yang jelas, nah jika kemampuan dynamic range kamera sudah sangat baik, maka seharusnya tanpa bantuan flash pun, subjek dan latar belakangnya bisa tampil jelas. Apakah itu mungkin? Jika situasinya terlalu ekstrim, memang akan sangat sulit, namun dengan teknologi digital saat ini, hal tersebut tetap dapat dilakukan dengan mengambil foto menggunakan teknik bracketing, dimana foto diambil secara sekuensial, lebih dari satu (mulai dari 2 sampai 7 foto), dimana masingmasing foto punya perbedaan eksposure, yang gelap sampai yang terang. Selanjutnya foto-foto yang dihasilkan tersebut di gabungkan dalam satu bidang foto dimana bagian-bagian yang over atau under eksposur di gantikan dengan bagian dari koordinat yang sama dari foto lain yang detilnya lebih baik. Teknik ini disebut HDR photomerge yang bisa dilakukan didalam kamera atau dengan software pengolah gambar. Pada kamera generasi terbaru yang diluncurkan mulai 2009, seperti Pentax K-7, dan bahkan Ricoh CX1, sudah menerapkan teknologi HDR ini pada prosesor kameranya, sehingga bisa menghasilkan foto HDR dengan sekali jepret. Terlihat sederhana, namun sebenarnya kamera melakukan dua kali pemotretan secara berturut-turut, dimana satu dengan lainnya berbeda exposure, sehingga pada saat kedua foto tersebut digabungkan, secara otomatis akan membuang data digital pada koordinat pixel yang detilnya hilang karena terlalu gelap ataupun terlalu terang. Hasilnya adalah foto yang detilnya lengkap dan cerah seperti yang dilakukan oleh para professional. 90