Cakrawala Edisi 423 Tahun 2014 | Page 57
S
Ajang Pamer Alutsista 2014
ejumlah negara antara lain Republik Cek, Inggris,
Prancis, Singapura, dan India ikut ambil bagian dalam
Pameran Indo Defence 2014 dengan menampilkan
sejumlah peralatan dan kendaraan militer yang digunakan oleh
negara-negara tersebut. Para peserta pameran masing-masing
menempati stan di hampir semua arena kompleks Jakarta
International Expo (JIEXPO), Kemayoran, tanggal 5 sampai
dengan 8 November 2014.
Pameran yang dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla
ini diikuti sekitar 15 ribu delegasi dan 600 perusahaan dari
50 negara. Negara peserta menampilkan teknologi dan
sistem keamanan terbarunya. Salah satunya, sistem navigasi
penerbangan navigasi bawah laut juga dipamerkan di sini.
Di bagian tengah arena dipasang sebuah layar yang
menunjukkan cara kerja sistem tersebut. Sistem yang dibantu
oleh radio detection and ranging (radar) ini memberikan
sinyal ke markas pengendali pusat mengenai dugaan adanya
pesawat tak dikenal yang melintas di wilayah udara sebuah
negara. Sedangkan perusahaan asing yang memamerkan
produknya diantaranya General Dynamics, BAE Systems,
Rosoboronexport, Embraer Defence & Security, Damen
Schelde, dan Sukhoi Aviation.
Selain sistem, pameran ini juga menampilkan peralatan
pengaman fisik yang diproduksi oleh beberapa perusahaan,
di antaranya rompi anti peluru, helmet, dan masker pelindung
wajah dari gas berbahaya yang digelar di indoor hall D
(JIEXPO). Pada bagian outdoor, Kementerian Pertahanan
memamerkan alat utama sistem senjata TNI, antara lain
sembilan unit panser Anoa pabrikan PT Pindad, tank Marder
Rheinmetall, dan tank Amphibi BMP-3F.
Perhelatan dengan tema “World Defence Technology
Improvement”, berlangsung selama empat hari ini merupakan
acara dua tahunan yang keenam kalinya diselenggarakan oleh
Kementerian Pertahanan. Tak hanya pameran, panitia juga
menyelenggarakan konferensi internasional, presentasi teknik,
dan demo produk.
Dari kementerian pertahanan juga tak mau ketinggalan,
stannya didukung oleh Mabes TNI, Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara ikut menyemarakan
dengan menampilkan berbagai peralatan miniatur, pesawat
udara maupun maket kapal serta berbagai produk dari masingmasing matra.
Dalam sambutannya Wapres Jusuf Kalla antara lain
mengatakan “Ada adigium untuk damai maka siaplah untuk
perang. Jadi apabila kita hadir di sini untuk menghadiri
acara atau kemampuan peralatan perang, tidak berarti ingin
perang atau saling membunuh tapi justru tujuannya adalah
bagaimana kita menjaga perdamian dengan kekuatan-kekuatan
mempertahankan negara,”tegasnya.
Pameran ini juga dihadiri Menteri Pertahanan Republik
Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu, Menteri
Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Menkumham) Tedjo Edhi Purdijatno, Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Rini Soemarno, Menteri
ESDM Sudirman Said, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI
Dr. Marsetio, dan tamu udangan dari negara sahabat.
Pada hari ketiga, Jumat 7 November 2014 Presiden Joko
Widodo berkunjung ke Indo Defence didampingi Menteri
Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jendral TNI
Moeldoko mendapat penjelasan mengenai produk Alat Utama
Sistem Persenjataan (Alutsista) produksi dalam maupun luar
negeri. Dalam kesempatan tersebut presiden menyampaikan
bahwa pameran tersebut memamerkan sejumlah teknologi
pertahanan yang bisa memberikan peluang bagi Indonesia
untuk melakukan transfer teknologi.
“Transfer teknologi itu yang harus dibutuhkan dan
kalau dilakukan dengan semua negara sehingga tidak ada
ketergantungan dengan satu negara, saya kira akan lebih baik,”
hal itu disampaikan usai meninjau ke beberapa stan.
Sementara itu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu
mengatakan prioritas pertahanan Indonesia pada periode
pemerintahan Jokowi adalah di bidang maritim.
“Prioritas utama adalah mengamankan laut dan membuat
pertahanan laut. Alur perairan Indonesia harus dijaga,” ujar
Menhan. ©
Cakrawala Edisi 423 Tahun 2014
57