TEKMIL
42
Fungsi Kelaikan Menuju
Zerro Accident
dalam Menyiapkan Alutsista
terlibat latihan harus bersertifikat laik laut, demikian juga
pesawat udara harus bersertifikat laik udara. Pemeriksaan
kelaikan alutsista tersebut harus dilakukan secara detil sesuai
protokol pemerisaan yang ada, dan selalu menekankan
kepada pengawak agar setiap pelaksanaan kegiatan harus
berdasarkan prosedur keamanan (safety precaution) yang
telah ditetapkan dalam mengoperasikan alutsista maupun
peralatan sebagai panduan bagi setiap prajurit.
Pengukuran vibrasi di KRI
Tinjauan Zero Accident dalam Setiap Penugasan
Pencanangan zero accident oleh pemimpin TNI AL
pada setiap penugasan, baik pada saat pelaksanaan operasi,
latihan maupun di lingkungan kerja merupakan keniscayaan
mengingat potensi terjadinya kecelakaan senantiasa
mengintip setiap saat. Beberapa kecelakaan yang pernah
terjadi di lingkungan TNI AL telah memakan korban baik
personel maupun materiil. Penyebab kecelakaan kerja
tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara lain faktor
alam, teknis dan kelalaian manusia. Kecelakaan yang dominan
disebabkan oleh faktor human error meliputi diabaikannya
prosedur keamanan maupun rendahnya antisipasi adanya
faktor teknis terkait semakin tuanya usia pakai alutsista.
Sejalan dengan semakin tuanya alutsista dan peralatan TNI
AL maka kita dituntut untuk semakin berhati-hati dalam
mengoperasikannya.
Dalam kondisi yang serba sulit ini, tidak ada alasan bagi
TNI AL untuk membiarkan kecelakaan demi kecelakaan
itu tetap terjadi. Pemimpin TNI AL memerintahkan agar
setiap kegiatan, khususnya operasi dan latihan, harus dimulai
dengan persiapan yang benar seperti diharuskannya untuk
dilaksanakan pemeriksaan kelaikan terhadap alutsista yang
akan terlibat dalam operasi dan latihan. Setiap KRI yang
Penilaian Kelaikan Materiil KRI
Penilaian kelaikan materiil KRI dilaksanakan setiap
periode dua tahunan.
Program kegiatan tersebut
digolongkan sebagai kegiatan survei berkala alutsista/KRI.
Pelaksana kegiatan survei berkala adalah surveyor/inspektur
kelaikan yang telah memenuhi kualifikasi dan klasifikasi
profesi serta telah mengikuti kursus/pelatihan kelaikan laut
militer yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan
maupun TNI Angkatan Laut dan institusi/Biro Klasifikasi
Indonesia serta Perguruan Tinggi.
Program kegiatan survei berkala alutsista KRI/Pesud/
Ranpur merupakan program rutin yang telah dilaksanakan
oleh Dislaikmatal sejak tahun 2010. Kegiatan ini ditujukan
untuk mengetahui status kelaikan materiil alutsista guna
mendukung kesiapan operasi. Pelaksanaan survei berkala
KRI pada tahun 2014 ini sebanyak 88 KRI atau ada pada
Pengujian alat komunikasi KRI