Insight
D
ari anak Sekolah Dasar, sampai Presiden
Jokowi pernah menikmati perjalanan
dengan Big Bird. Dari antar-jemput
siswa sekolah dan karyawan kantoran, sampai
perjalanan safari kelompok partisipan dari kota
ke kota menjadi kegiatan yang lazim ditangani
Big Bird. Dengan sendirinya, Big Bird bukan
sekadar bus yang bertugas mengantar dari
satu tempat ke tempat lain. Lebih dari itu,
sebagai bagian dari keluarga besar
Blue Bird Group, Big Bird adalah suatu
fasilitas transportasi yang memberi makna
lebih lewat layanan yang prima.
“Bus yang bagus bisa dibeli oleh perusahaan
mana pun, tapi layanan prima adalah fitur
yang tidak bisa dibeli dan tidak mudah ditiru,”
ujar Agus Subroto, General Manager area
bisnis Big Bird. Seperti Blue Bird, Big Bird juga
dijalankan dengan penekanan pada layanan
yang berkesan. Fokus utamanya terletak pada
kepuasan pelanggan dalam berkendara.
Seperti pengemudi Blue Bird, para pengemudi
Big Bird pun dibekali briefing yang sama,
dengan tingkat kesulitan yang berbeda karena
ukuran bus dan jumlah penumpangnya yang
lebih banyak.
Secara umum, Big Bird paling sering dipesan
untuk perjalanan wisata antarkota, baik itu
trip yang hanya satu hari, atau lebih dari 2
hari. Selain itu, ratusan armada Big Bird juga
dikontrak perusahaan-perusahaan besar untuk
antar-jemput karyawan mereka, beberapa
pelanggan tetapnya adalah Holcim, Grand
Hyatt, Shangri-La dan Eva Air. Tak jarang
beberapa perusahaan juga khusus menyewa
Big Bird Premium, sebuah bus dengan fasilitas
VIP seperti berada di kabin kelas bisnis
pesawat terbang.
Beberapa armada Big Bird Premium terbaru bahkan dilengkapi
pula dengan ruang meeting, mini-kitchen, fasilitas karaoke, dan
kursi-kursi yang bisa digunakan untuk refleksi.
Para pengemudi Big Bird untuk sekolah-
sekolah ini juga diberi keterampilan lebih,
seperti bahasa Inggris atau Jepang, dan
terlatih untuk menangani situasi sulit seperti
banjir, kebakaran, atau kerusuhan. “Pernah
suatu kali pengemudi Big Bird betul-betul
harus mengatasi banjir. Mereka bertanggung
jawab menggendong anak-anak itu satu per
satu melewati banjir dan sampai ke tangan
orangtua masing-masing,” ujar Agus yang telah
bergabung dengan Big Bird sejak 1988.
Beberapa armada Big Bird Premium terbaru
bahkan dilengkapi pula dengan ruang
meeting, mini-kitchen, fasilitas karaoke, dan
kursi-kursi yang bisa digunakan untuk refleksi.
Beberapa perusahaan kerap memesan
Big Bird tipe ini untuk sekadar berjalan dari
satu tempat ke tempat lain di dalam kota
untuk urusan bisnis. Mereka bisa bekerja di
dalamnya, dan juga rileks di atas kursi empuk
dan bernyanyi bersama sambil menempuh
macetnya Jakarta tanpa terasa.
Big Bird juga memiliki kerja sama khusus
dengan beberapa sekolah internasional di
Jakarta. Untuk sekolah-sekolah world class itu,
armada Big Bird sengaja tidak diberi branding
Big Bird dan warna biru untuk alasan keamanan,
mengingat murid-murid yang mereka antar
dan jemput adalah anak-anak dari orang-orang
berpengaruh yang memiliki profil tinggi. Armada
Big Bird untuk sekolah-sekolah ini dipesan sesuai
kebutuhan, misalnya armada yang kacanya
tahan benturan baik lemparan batu maupun
pukulan benda keras
Digitalisasi Burung Besar
Di era digital sekarang ini, Big Bird juga ikut
beradaptasi dengan habit konsumen. Jika
sebelumnya hanya bisa dipesan melalui
telepon atau datang langsung ke kantor
Big Bird, kini “burung-burung besar” ini bisa
pula dipesan hanya lewat beberapa klik di
website resmi Big Bird. Selain itu, jasa Big Bird
yang beroperasi secara reguler untuk program
Jakarta Airport Connection (JAC) di Bandara
Soekarno-Hatta dapat dipesan melalui
aplikasi Traveloka.
ADVANCE | Berbagai fitur advance disiapkan
Big Bird untuk wisata dan bisnis.
Untuk menjangkau konsumen yang sekarang
akrab dengan media sosial, Big Bird juga
Mutiara Biru
63