Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - July 2018 | Page 66

Insight Sistem digital terintegrasi itu hanya dapat diakses oleh korporasi pelanggan Golden Bird, di mana mereka bebas menyesuaikan pesanan. Digitalisasi Burung Emas Sejauh ini, segmen terbesar Golden Bird adalah korporasi besar. Mereka memercayakan urusan transportasi karyawan kepada Golden Bird, tanpa harus pusing memikirkan setiap detail dari booking hingga tiba di tujuan. Baik itu kegiatan antar-jemput karyawan maupun kebutuhan transportasi pejabat di lingkungan perusahaan yang memerlukan banyak konfirmasi mendetail. Untuk itu, Golden Bird memiliki manajemen dan sistem yang andal, yang memastikan setiap detail tidak terlewat. Golden Bird telah 64 Mutiara Biru merancang suatu sistem digital terintegrasi yang memastikan setiap pesanan, jadwal, tujuan, sampai penggunaan pelat ganjil-genap secara rinci dan teratur, sesuai kebutuhan customer. Sistem digital terintegrasi itu hanya dapat diakses oleh korporasi pelanggan Golden Bird, di mana mereka bebas menyesuaikan pesanan. Nantinya, sistem digital tersebut akan tersedia pula di aplikasi My Blue Bird, sehingga siapa pun bisa memesan Golden Bird dari satu aplikasi tunggal Blue Bird Group. Sejauh ini, program digitalisasi pemesanan Golden Bird telah pula dijalankan dengan partner-partner bisnis Blue Bird Group, di antaranya bekerja sama dengan Traveloka dan Air Asia Online, di mana pelanggan bisa langsung memesan Golden Bird melalui aplikasi di kedua portal wisata tersebut. Di tengah era digitalisasi sekarang ini, Golden Bird merupakan bagian tak terpisah dari langkah digitalisasi Blue Bird Group. Menurut Maria, potensi market pengguna Golden Bird masih besar. Selain korporasi yang jumlahnya bisa terus bertumbuh, juga pelanggan individual yang potensinya jauh lebih luas. Demi pengembangan Golden Bird, Maria bersama timnya akan terus- menerus berupaya membuka peluang untuk mengembangkan volume market. “Pengembangan volume market ini tak lepas dari digital marketing, di mana kami akan lebih aktif lagi mengembangkan aplikasi digital dan bekerja sama dengan lebih banyak lagi mitra e-commerce,” ujar Maria yang sempat menyelesaikan S2 Manajemen Stratejik di Universitas Indonesia. Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, Maria yakin Golden Bird akan terus berkembang dan “terbang” sebagai satu-satunya “burung emas” di bisnis transportasi umum berpelat hitam. RAMAH APLIKASI | Maria (atas) memastikan Golden Bird akan kian ramah aplikasi ke depannya. Meski melayani segmen di atas taksi reguler, Golden Bird tidak mesti juga diidentikkan sebagai produk yang mahal. Dulu, sebagai sebuah brand, layanan ini bernama “ Golden Bird Limousine”. Tapi seiring perkembangan dan strategi pemasaran, penamaan itu diubah menjadi “Golden Bird Rent Car” yang juga menyediakan mobil-mobil city car. Dengan begitu, Golden Bird tidak harus identik dengan harga superior seperti yang banyak diasumsikan publik, meski memang diposisikan di segmen upscale.