Indonesian Signature
Gambar Cadas
Sejumlah lukisan gua di
Indonesia membuktikan
kecerdasan manusia
Nusantara dari zaman
Paleolitikum.
J
ika puncak kecerdasan
manusia ditandai dengan
produk keseniannya, maka
sejumlah lukisan gua di beberapa
titik di Indonesia membuktikan
tingkat kecerdasan manusia-
manusia di tanah Nusantara sejak
dulunya. Lukisan gua, atau yang
kini lebih lazim disebut Gambar
Cadas (rock art) ditemukan di
beberapa lokasi di Indonesia.
Di antaranya di Pegunungan
Meratus di Kalimantan, Maros
dan Pangkajene di Sulawesi,
Pulau Seram di Maluku, dan Teluk
Speelman di Papua Barat.
Gambar Cadas di Kalimantan Timur,
tepatnya di pegunungan terpencil
di semenanjung Sangkulirang
adalah salah satu yang tertua, jika
bukan yang paling tua di dunia
sejauh ini. Para peneliti dari Griffith
University, Australia bekerja sama
dengan Institut Teknologi Bandung
menyatakan bahwa Gambar
Cadas di sana adalah yang tertua
di muka bumi, berusia sekitar
40.000 tahun berdasar perhitungan
ilmu arkeologi. Hasil penelitian ini
dipublikasikan pada jurnal ilmiah,
Nature, pada November 2018 .
WISATA ARKEOLOGI
Gambar Cadas secara umum
memiliki dua nilai. Pertama,
adalah sympathetic magic,
yaitu segala perlambang yang
berkaitan dengan kekuatan
dalam berburu. Kedua adalah
rites magic, yaitu segala gambar
figuratif yang berkaitan dengan
ritual manusia di zaman itu,
biasanya berupa gambar-gambar
manusia, hewan, dan matahari.
Gambar Cadas tentu
bukan oleh-oleh yang bisa
dibawa pulang seperti lukisan.
Namun sejumlah situs
rock art di Indonesia dapat
dikunjungi sebagai destinasi
wisata alternatif.
Museum Geologi Bandung
Didirikan sejak tahun 1928, museum
ini menyimpan berbagai informasi
menarik seputar warisan purbakala,
termasuk fosil dan batu-batu purba.
Jl. Diponegoro No. 57
Bandung, Jawa Barat
Tel. (022) 721 3822
Lokasi ini dapat ditempuh
menggunakan taksi sekitar 15 menit
dari Alun-Alun Kota Bandung.
Lukisan tertua itu menampilkan
gambar tangan manusia,
yang diduga memiliki makna
spiritual. Maklum, pada masa
itu tentu manusia menciptakan
gambar bukan sebagai “karya
seni” untuk dipamerkan seperti
lukisan, melainkan sebuah fungsi
komunikasi paling purba untuk
menyatakan sesuatu. Sejumlah
pakar arkeologi mengungkap
bahwa “sesuatu” itu sangat
berkaitan dengan budaya
spiritual, di mana gambar tangan
itu melambangkan makna hidup
dan mati, atau keterkaitan antara
dunia dan alam sesudah mati.
76
Mutiara Biru