Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Januari 2019 | Page 78

Indonesian Signature Gambar Cadas Sejumlah lukisan gua di Indonesia membuktikan kecerdasan manusia Nusantara dari zaman Paleolitikum. J ika puncak kecerdasan manusia ditandai dengan produk keseniannya, maka sejumlah lukisan gua di beberapa titik di Indonesia membuktikan tingkat kecerdasan manusia- manusia di tanah Nusantara sejak dulunya. Lukisan gua, atau yang kini lebih lazim disebut Gambar Cadas (rock art) ditemukan di beberapa lokasi di Indonesia. Di antaranya di Pegunungan Meratus di Kalimantan, Maros dan Pangkajene di Sulawesi, Pulau Seram di Maluku, dan Teluk Speelman di Papua Barat. Gambar Cadas di Kalimantan Timur, tepatnya di pegunungan terpencil di semenanjung Sangkulirang adalah salah satu yang tertua, jika bukan yang paling tua di dunia sejauh ini. Para peneliti dari Griffith University, Australia bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung menyatakan bahwa Gambar Cadas di sana adalah yang tertua di muka bumi, berusia sekitar 40.000 tahun berdasar perhitungan ilmu arkeologi. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada jurnal ilmiah, Nature, pada November 2018 . WISATA ARKEOLOGI Gambar Cadas secara umum memiliki dua nilai. Pertama, adalah sympathetic magic, yaitu segala perlambang yang berkaitan dengan kekuatan dalam berburu. Kedua adalah rites magic, yaitu segala gambar figuratif yang berkaitan dengan ritual manusia di zaman itu, biasanya berupa gambar-gambar manusia, hewan, dan matahari. Gambar Cadas tentu bukan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang seperti lukisan. Namun sejumlah situs rock art di Indonesia dapat dikunjungi sebagai destinasi wisata alternatif. Museum Geologi Bandung Didirikan sejak tahun 1928, museum ini menyimpan berbagai informasi menarik seputar warisan purbakala, termasuk fosil dan batu-batu purba. Jl. Diponegoro No. 57 Bandung, Jawa Barat Tel. (022) 721 3822 Lokasi ini dapat ditempuh menggunakan taksi sekitar 15 menit dari Alun-Alun Kota Bandung. Lukisan tertua itu menampilkan gambar tangan manusia, yang diduga memiliki makna spiritual. Maklum, pada masa itu tentu manusia menciptakan gambar bukan sebagai “karya seni” untuk dipamerkan seperti lukisan, melainkan sebuah fungsi komunikasi paling purba untuk menyatakan sesuatu. Sejumlah pakar arkeologi mengungkap bahwa “sesuatu” itu sangat berkaitan dengan budaya spiritual, di mana gambar tangan itu melambangkan makna hidup dan mati, atau keterkaitan antara dunia dan alam sesudah mati. 76 Mutiara Biru