Meet the Driver
Samsul Ma’arif
Tekun Melayani
P
ukul tiga dini hari, saat sebagian besar
orang masih terlelap, Samsul Maarif
sudah “ngukur jalan” bersama taksi
Bluebird. “Saya biasa berangkat lebih awal,”
katanya. Pukul lima sore, barulah ia kembali
ke pool Majapahit, Pedurungan, Semarang,
Jawa Tengah. Ia bekerja dalam jadwal yang
maksimal setiap harinya.
Samsul masih mengingat hari pertama bekerja
sebagai pengemudi taksi Bluebird, pada
17 Oktober 2016. Diakui, ia tertarik lantaran
fasilitas yang diberikan, antara lain Jaminan
Pelayanan Kesehatan, Kredit Pemilikan
Rumah, beasiswa untuk anak, dan tunjangan
pensiun. Dengan penuh semangat, ia
menjalani pekerjaan selama dua tahun
terakhir yang berbeda 180 derajat
dibandingkan sebelumnya.
Sedikit mengilas balik, semula ia bekerja
sebagai staf pemasaran di sebuah perusahaan
di Jakarta dan ditempatkan di Semarang.
Setelah sekian tahun bekerja, perusahaan
tersebut mengalami kebangkrutan. Di tengah
kebingungan, ia mencari lowongan pekerjaan,
dan melamar sebagai pengemudi taksi
Bluebird. Syukur, akhirnya diterima.
“Banyak kenangan manis yang saya dapatkan
selama bekerja di Bluebird,” kata Samsul tanpa
merinci lebih detail. Yang pasti, pekerjaan
sekarang membuatnya makin memahami
karakter orang-orang yang beragam. Apa pun
itu, selaku pengemudi taksi Bluebird, Samsul
berusaha selalu sabar dan tetap melayani para
penumpang dengan sepenuh hati.
Ada pula penumpang yang loyal sekaligus royal.
“Kadang, ada penumpang yang membayar
lebih dari semestinya. Semisal, argometer taksi
menunjukkan angka 50.000, ia membayar
100.000 rupiah, bahkan pernah juga sampai
500.000 rupiah!” Sering beroleh tip dalam jumlah
besar, Samsul tidak gegabah membelanjakan.
Sebaliknya, ia tabung di bank.
Motto
Samsul Ma’arif
Berbuat baiklah,
maka kita juga
akan mendapatkan
hasil yang baik.
Utamanya,
memberikan
pelayanan
terbaik—
meningkatkan
kualitas
kenyamanan—bagi
para penumpang.
Nur Qomari
Keluarga bahagia,
perusahaan
juga bahagia.
Korelasinya: bisa
membahagiakan
keluarga, membuat
saya semangat
bekerja.
Nur Qomari
Panggilan Spesial
J
adi hal biasa bagi Nur Qomari mengantar
orang dewasa ke berbagai tujuan. Namun
suatu kali, ia mendapat order yang
tidak biasa. “Saya kaget, ternyata yang saya
jemput di Perumahan Puri Surya Jaya adalah
dua balita. Lalu, saya mendapat telepon dari
seorang ibu yang meminta saya mengantar
mereka ke pusat perbelanjaan City of
Tomorrow [Cito].”
Meski tak didampingi satu pun orang dewasa,
menurut Nur, kedua balita duduk tenang di
kabin taksi Bluebird sepanjang perjalanan
hampir delapan kilometer selama kurang-lebih
30 menit. “Tingkah polahnya diam,” kata Nur
seraya mengakui pengalaman mengantar
kedua balita adalah yang terunik selama lima
tahun menjadi pengemudi taksi Bluebird.
Kali lain, ia mengantar seorang wanita berusia
45 tahun yang belakangan menjadi pelanggan
setianya. “Dia enggak mau diantar ke mana-
mana selain dengan saya, dari berbelanja
sampai berobat ke rumah sakit,” kata Nur.
Bahkan saat Nur sedang libur pun si pelanggan
tetap minta diantar berkeliling, dan menolak
diantar oleh pengemudi lain.
Pengalamanan mengesankan bersama
para pelanggan membuat Nur makin
ajeg menjalani pekerjaannya. Terlebih,
fasilitas yang diberikan manajemen Bluebird
terbilang lengkap, termasuk penghasilan yang
menurutnya cukup memadai. Sehari-hari, ia
mulai beredar di jalananan mulai pukul
lima pagi dan kembali ke pool Kenjeran di
malam hari.
Selain itu, pengemudi taksi yang bergabung
dengan Bluebird sejak pertengahan September
2013 ini juga berperan sebagai Ketua Grup (KG)
Pengemudi. Tugasnya, memonitor anggota
setiap 10 hari sekali, sekaligus menjembatani
komunikasi antara pihak manajemen dan
pengemudi, terutama bila ada peraturan
baru—agar lebih cepat disosialisasikan.
Mutiara Biru
61