Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Januari 2019 | Page 57

Going Places Transporter Menurut Indra, tren dunia itu telah ikut memengaruhi perencanaan pariwisata, termasuk pada aspek transportasi. friendly. Menurut Indra, tren dunia itu telah ikut memengaruhi perencanaan pariwisata, termasuk pada aspek transportasi. “Generasi milenial yang suka berwisata tidak mencari kemewahan. Mereka hanya butuh pengalaman perjalanan yang mudah, tidak terlalu mahal, dan tersedia layanan digital. Transportasi pariwisata juga mesti mengacu pada prinsip- prinsip milenial tersebut,” ujar Indra. K etika ada kapal tenggelam di Danau Toba, seketika objek wisata itu menurun popularitasnya. Begitu pula dengan peristiwa kecelakaan transportasi lainnya yang terjadi di titik destinasi pariwisata yang berdampak buruk pada promosi wisata. Transportasi adalah aspek prioritas dalam kegiatan pariwisata nasional. Demikian menurut Indra Ni Tua, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi di Kementerian Pariwisata Indonesia. Dalam perbincangan dengan Mutiara Biru, Indra mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki banyak sekali destinasi yang berpotensi menjadi besar. Program promosi 10 Bali Baru menurutnya bisa berkembang lebih banyak lagi, namun secara administrasi dibatasi oleh kapasitas pendanaan. “Apa pun destinasi baru yang akan dikembangkan, transportasi adalah faktor utama yang masuk dalam perencanaan pengembangan pariwisata,” ujar mantan pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini. Di Departemen Kementerian Pariwisata, Indra adalah salah satu pejabat yang bekerja menangani sektor infrastruktur dan ekosistem pariwisata. Fokusnya sekarang lebih kepada pengembangan sejumlah destinasi baru, demi mencapai target pemerintah untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor penghasil devisa terbesar di Indonesia yang saat ini menempati peringkat kedua setelah industri kelapa sawit. Untuk mencapai itu, Indra mengatakan bahwa transportasi adalah “tulang punggung” pariwisata. Menurutnya, destinasi secantik apa pun, tanpa adanya infrastruktur dan sarana transportasi tidak akan mudah dipromosikan karena tidak ada akses bagi wisatawan ke sana. Moda transportasi yang paling berperan pada awalnya adalah moda transportasi udara. Karena itu pemerintah selalu mengutamakan pembangunan bandara dalam setiap pengembangan destinasi anyar. Ketersediaan bandara dan komitmen dari maskapai penerbangan untuk membuka rute pada destinasi baru menjadi tahap penting pertama. Meski tidak harus mewah, para wisatawan tetap menginginkan layanan transportasi yang berkualitas, terutama dalam menjamin kenyamanan, keamanan dan terutama keselamatan. Untuk itu, Indra mengatakan bahwa pemerintah sangat memerlukan operator- operator transportasi, terutama transportasi darat yang berperan besar dalam memindahkan orang dari satu titik ke titik lain. Indra mengambil contoh promosi Labuan Bajo sebelum populer. “Kami berhasil meyakinkan berbagai pihak untuk membuka bandara di Labuan Bajo. Ini mempermudah promosi pariwisata. Misalnya, ketika Valentino Rossi berkunjung ke Labuan Bajo dan mengunggah fotonya ke medsos yang kemudian menjadi viral, akhirnya berdampak pada gelombang wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo. Pada saat itu, kita sudah punya bandara, sehingga Labuan Bajo mudah dikunjungi,” ujar pejabat eselon 1 yang gemar jalan-jalan ini. Bluebird merupakan perusahaan taksi yang sudah terkenal dengan layanan berkualitas. Pengemudinya sudah dilatih secara profesional dan tahu jalan. Promosi pariwisata Indonesia sangat terbantu dengan layanan Bluebird yang sudah berstandar internasional. ,” ujar Indra mengakhiri wawancara. Namun, pengembangan destinasi juga tidak bisa terlalu bergantung pada bandara. Kecepatan merupakan fokus utama kementerian pariwisata. Jika pengadaan bandara dan rute pesawat masih terlalu lama ditunggu di suatu destinasi baru, maka pemerintah akan bergerak cepat dengan mengadakan seaplane (pesawat laut) yang hanya membutuhkan pelabuhan kecil. “Ini zaman yang serba cepat. Kita harus bergerak cepat untuk mencapai tujuan,” ujar Indra sesuai dengan moto yang tertulis pada tembok kantornya: “bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat.” Transportasi Milenial Di era digitalisasi ekonomi ini, wisatawan bepergian dengan prinsip ekonomis dan digital- DIGITAL EFFECT | Pengembangan destinasi baru sangat dipengaruhi oleh budaya digitalisasi. Mutiara Biru 55