Indonesian Signature
Kuasa Kujang
Kujang dikenal sebagai
lambang tradisi Jawa
Barat. Pusaka Nusantara
ini menyimpan kisah
tentang perang
dan kekuasaan.
S
ebagai sebuah lambang,
kujang sering dijumpai pada
logo pemerintahan daerah
seputar Jawa Barat. Biasanya
diletakkan di posisi teratas pada
bagian logo, sebagai perlambang
kekuasaan. Sebagai senjata khas
Tanah Pasundan, kujang punya
sejarah yang panjang, yang
bermuara pada kekuasaan Sri
Baduga Maharaja, atau yang
lebih dikenal dengan nama Prabu
Siliwangi, raja yang memimpin
Kerajaan Sunda Galuh selama 39
tahun (1482–1521).
Mulanya kujang digunakan
sebagai alat kerja sehari-hari para
petani. Konon, melalui sebuah
pertapaan, Prabu Siliwangi telah
menyempurnakan bentuk kujang
dan membuatnya menjadi
benda sakral. Gagangnya yang
berbentuk kepala macan disebut
sebagai penghormatan pada
Panglima Macan Putih yang telah
membantu Sang Prabu dalam
berperang melawan serangan
bangsa Mongol. Sejak itu, kujang
bukan lagi semata alat petani, tapi
juga alat tempur yang sakti milik
para penguasa.
Fungsinya sebagai alat
sehari-hari masih digunakan
sampai sekarang di masyarakat
Baduy, Banten dan Pangawinan
di Sukabumi. Dulunya,
benda ini juga disimpan
di dalam kotak khusus, dan
diletakkan di bagian terhormat
di dalam rumah. Tujuannya
adalah sebagai penghormatan
dan pengharapan pada
kesejahteraan keluarga,
dan terpandang di tengah
masyarakat. Seperti senjata
khas daerah-daerah lainnya di
Indonesia, kujang juga banyak
yang dipercaya memiliki tuah,
semacam kekuatan magis.
Di masa sekarang, tentu saja
kujang bertuah sudah nyaris
punah. Kini kujang hanyalah
sebuah lambang khas Jawa Barat
yang banyak menghiasi emblem
baju pemerintah daerah di
wilayah Jawa Barat. Selebihnya,
kujang diproduksi sebagai
kenang-kenangan tentang
masa kejayaan Pajajaran.
TOKO CENDERA MATA
Sin Sin Souvenir
Menyediakan berbagai cendera mata
dan benda-benda antik dari berbagai
daerah di Indonesia, terutama
Jawa Barat.
Jl. Braga No. 59
Bandung, Jawa Barat
Tel. (022) 4238547
Lokasi ini dapat ditempuh
menggunakan taksi sekitar 5 menit
dari Alun Alun Bandung.
Kata “kujang” itu sendiri
sering ditafsirkan berasal dari
penggabungan kata “kudi” yang
berarti senjata sakti dan “Hyang”
yang berarti Sang Pencipta. Pada
masanya, Kujang terbagi ke dalam
beberapa fungsi.
Pertama adalah pusaka dan
simbol keagungan. Fungsi kedua
sebagai alat simbolis dalam
kegiatan upacara adat. Ketiga,
sebagai alat perang, dan keempat
sebagai alat untuk bertani.
Dengan kata lain, kujang
merupakan benda yang dipakai
oleh seluruh strata sosial, dari
rakyat sampai penguasa.
76
Mutiara Biru