Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - April 2018 | Page 78

Indonesian Signature Kuasa Kujang Kujang dikenal sebagai lambang tradisi Jawa Barat. Pusaka Nusantara ini menyimpan kisah tentang perang dan kekuasaan. S ebagai sebuah lambang, kujang sering dijumpai pada logo pemerintahan daerah seputar Jawa Barat. Biasanya diletakkan di posisi teratas pada bagian logo, sebagai perlambang kekuasaan. Sebagai senjata khas Tanah Pasundan, kujang punya sejarah yang panjang, yang bermuara pada kekuasaan Sri Baduga Maharaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi, raja yang memimpin Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun (1482–1521). Mulanya kujang digunakan sebagai alat kerja sehari-hari para petani. Konon, melalui sebuah pertapaan, Prabu Siliwangi telah menyempurnakan bentuk kujang dan membuatnya menjadi benda sakral. Gagangnya yang berbentuk kepala macan disebut sebagai penghormatan pada Panglima Macan Putih yang telah membantu Sang Prabu dalam berperang melawan serangan bangsa Mongol. Sejak itu, kujang bukan lagi semata alat petani, tapi juga alat tempur yang sakti milik para penguasa. Fungsinya sebagai alat sehari-hari masih digunakan sampai sekarang di masyarakat Baduy, Banten dan Pangawinan di Sukabumi. Dulunya, benda ini juga disimpan di dalam kotak khusus, dan diletakkan di bagian terhormat di dalam rumah. Tujuannya adalah sebagai penghormatan dan pengharapan pada kesejahteraan keluarga, dan terpandang di tengah masyarakat. Seperti senjata khas daerah-daerah lainnya di Indonesia, kujang juga banyak yang dipercaya memiliki tuah, semacam kekuatan magis. Di masa sekarang, tentu saja kujang bertuah sudah nyaris punah. Kini kujang hanyalah sebuah lambang khas Jawa Barat yang banyak menghiasi emblem baju pemerintah daerah di wilayah Jawa Barat. Selebihnya, kujang diproduksi sebagai kenang-kenangan tentang masa kejayaan Pajajaran. TOKO CENDERA MATA Sin Sin Souvenir Menyediakan berbagai cendera mata dan benda-benda antik dari berbagai daerah di Indonesia, terutama Jawa Barat. Jl. Braga No. 59 Bandung, Jawa Barat Tel. (022) 4238547 Lokasi ini dapat ditempuh menggunakan taksi sekitar 5 menit dari Alun Alun Bandung. Kata “kujang” itu sendiri sering ditafsirkan berasal dari penggabungan kata “kudi” yang berarti senjata sakti dan “Hyang” yang berarti Sang Pencipta. Pada masanya, Kujang terbagi ke dalam beberapa fungsi. Pertama adalah pusaka dan simbol keagungan. Fungsi kedua sebagai alat simbolis dalam kegiatan upacara adat. Ketiga, sebagai alat perang, dan keempat sebagai alat untuk bertani. Dengan kata lain, kujang merupakan benda yang dipakai oleh seluruh strata sosial, dari rakyat sampai penguasa. 76 Mutiara Biru