Wellness
3
NabaTee
Depok
Atas dorongan sang suami, seorang
pegawai kantoran rela menyudahi
kariernya demi memasarkan produk
jamu racikannya. Dengan merek
NabaTee, usaha jamu dalam kemasan
botol ini telah menghasilkan omzet
puluhan juta rupiah per bulan
sejak dirintis tahun 2010. Berawal
dari kemasan gelas plastik, kini
NabaTee bertahan dengan kemasan
botol kaca. Nama NabaTee dipilih
untuk menegaskan kandungan isi
yang alami tanpa bahan kimia dan
pemberdayaan kekayaan lingkungan
demi kesehatan konsumen.
Mengandalkan penjualan secara
offline maupun online, serta
promosi melalui media sosial,
NabaTee tersedia dalam varian
beras kencur, kunyit asam, rosela
dan sereh lemon.
6
Jamu Bu Har
Jakarta
Produk jamu yang dijual sejak tahun 2016 ini dipasarkan dengan
menyediakan paket-paket khusus untuk manfaat-manfaat tertentu.
Salah satu paket yang tersedia seperti Daily Drink Feed ditujukan
untuk konsumsi harian. Sementara itu bagi penggemar kunyit
asam, tersedia paket Turmeric Holic. Paket-paket lainnya seperti Try
For It, Clean Eat, Drink & Devour serta Big Remedy juga tersedia.
Semua varian itu berupa racikan kombinasi jamu seperti kunyit
asam, beras kencur, temulawak, sirih dan gula jahe. Hingga kini,
Jamu Bu Har tetap mempertahankan konsistensinya sebagai
produk bisnis online.
4
Jamu Jamu Co
Jakarta
Berawal di tahun 2014, Jamu Jamu Co berdiri sebagai workshop jamu orisinal
yang pertama di Indonesia. Pada tahun 2017, usaha yang dirintis oleh
generasi keempat Nyonya Meneer ini mulai memperkenalkan Jamu Jamu
Co dalam bentuk minuman ringan siap dikonsumsi dalam kemasan botol.
Hingga kini, Jamu Jamu Co membatasi produksinya hanya sebanyak 100
botol per bulan. Pada awalnya, Jamu Jamu Co hanya memproduksi satu
jenis jamu dengan label Jamu Classic Tonic Kunyit Asam. Namun akhir-akhir
ini Jamu Jamu Co juga tersedia dalam pilihan beragam seperti Gal Boss
Tonic Beras Kencur, Lemon Tea Tonic Selemanis, dan Red Ale Tonic Bir Pletok.
Mutiara Biru
75