Agro Farm edisi 38 | Page 53

akhirnya memberi perhatian kepada perusahaan, maka bisnis perusahaan berkelanjutan. “Imbasnya stakeholder dan investor akan memberi apresiasi. Maka manfaat yang diperoleh bisa jangka panjang,” ujar Joko yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) itu. Ketua Dewan Penasihat Presiden, Guru Besar FEUI bidang Lingkungan Prof. Emil Salim mengungkapkan, kriteria dan standar untuk memilih perusahaan-perusahaan itu didasarkan pada 3 pilar pemikiran. Yaitu, pilar ekonomi, pilar sosial dan pilar lingkungan dari sisi kontribusi terhadap planet. Serangkaian seleksi telah dilakukan pada 400 perusahaan yang kemudian tersaring menjadi 150 perusahaan. “Dari 150 itu kemudian menjadi 36 perusahaan, dan akhirnya menjadi hanya 25 perusahaan saja,” ujar Emil. Emil menambahkan, ini penting karena tantangan Indonesia ke depan dari sisi lingkungan maupun sosial sangat besar. Saat ini data menunjukkan, bahwa penduduk Indonesia mencapai 245 juta jiwa. “Saat Indonesia berulang tahun yang ke 100, penduduknya menjadi 316 juta jiwa, tetapi Indonesianya tetap,” kata Emil. Ini merujuk pada kondisi Foto: Bimo lingkungan, perusahaan harus menjaga dan melestarikan lingkungan. Misalnya mengelola limbah dengan baik dan pengembangan biodiversity. Ini sumbangan pada pelestarian lingkungan. Kebijakan perusahaan menyangkut sustainability yang paling penting konkrit di lapangan dan berkesinambungan. Aspek sosial, katanya, perusahaan mempunyai program plasma yang baik secara sosial karena 20% lahan kebun sawit perusahaan dikelola oleh masyarakat sekitar perkebunan. Ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.“Jadi ketiga aspek ini selalu kita lakukan di setiap anak usaha PT Astra Agro Lestari,” tegasnya. Menurutnya, kebijakan saja tidak cukup. Namun harus bisa diimplementasikan secara konkrit dan berkelanjutan. Inovasi dalam program sustainability terus dilakukan agar programnya bisa efektif dan efisien. Joko mengungkapkan, benefit yang diperoleh perusahaan dari penghargaan ini ada dua. Intangible (tidak berwujud) itu merupakan komitmen dari value perusahaan sendiri dan tangible (berwujud) adalah apresiasi dari para stakeholder. Sustainability dari bisnis ini bisa diakses oleh para pemangku kepentingan. Stakeholder wilayah dan sumber daya alam yang ada di Indonesia tidak akan berubah, meskipun jumlah penduduknya meningkat pesat. Oleh karena itu, perlu dipikirkan perubahan strategi pembangunan yang mampu mengakomodasi kesejahteraan 316 juta penduduk itu dengan kondisi wilayah dan sumber daya yang cenderung tetap. Emil berharap, perusahaan swasta mampu menjadi bagian dari perubahan pembangunan itu. Sejatinya menjadi green company memang sebuah perjalanan tiada henti. Lantaran operasi bisnis dan seiring dengan kemajuan perusahaan, pastinya akan membutuhkan konsumsi energi yang lebih banyak. “Oleh karen H]K\?Z?XY\??\?Y[YY?[??\?[?[?[?[??Y[??[??]X?]Z?[??XH??Z]Y[??X[???X] 8?'HZ?\??XK??[?Z?Y[??YH\?\?ZX[??Y[????\[?K?][?XK\?H]?[?YZ?Y[\[?XZHZ?X[?[?]??[????[]YX[?[?H[Z?Z?[?[?B?Z??X[?\?\??[X]X[?\?\?ZX[???[?\?K??Z?H?[]XH\?\?ZX[??Y[Z?Z?[?[?H[??\?XHZ?[?Y[??YB????[?XK??\?\??\?H?\??[X?[??[??[?[???[???]?X????X[?[???[??[?[?Z???ZK??Y[?\?]?XK?]X\\?\?ZX[???[[H?\???Z]Y[?Y[??YH?Y[??X???^K??[][??[?X]X[??XH]B?[?X[Z?[??H?[Z?K?]]H[[?YZ?[?XH?[Y[?\?K?YZ[?[?HY[Z???\?X[??[??[???Y[??X?\?[???Z]Y[?]H]YZ ?]\H\Z?ZX[??\?Z?[?[???\?[??[?Y?H[?[Z??[?Z?[?[??[???ZZ??[?]H?[]XH[Z?Z?[??Z?[Z[\[?[??Z?\?\?ZX[??[?B?[Z?Z?[??Z??\?H[?H[??[?Y??\?H[Y\?[?Z ??'T\?\?ZX[??\?B?X[?\?H[?HX?[?H[?[?XH\?B?ZZ?X\?8?'HZ?\?[Z[?[[K??[Z[Y[?[X?Z?[?\?\?ZX[??\?\?Y[X?X]\?X?Z[?[??[??YZ?Y?H?\??Y[?\?H[?Z?Y[??\?Z??[X?\?^XH[[K]\B??\??\?\?X[??Y[X?\?H[\Z?YH\??ZZ?[???\?H[???[??[??[?X\?\?Z?] ?[?Z?][?[?B?Y[][???[??[?\?\?ZX[?[?Z?Y[??[[??[?[???[???]?X?????X[\?\?ZX[????]H???X[??\???X?[]H ??H?X?\?H?ZZ?[??Y[??[?[???[???[YY??[?????????\?^[?? [??Z H?X]Y[?\?[XH[??\??X[???Y??\?HZ[?RRHY\?H ??\[X?\? ? L??L??