akhirnya memberi perhatian kepada
perusahaan, maka bisnis perusahaan
berkelanjutan.
“Imbasnya stakeholder dan
investor akan memberi apresiasi.
Maka manfaat yang diperoleh bisa
jangka panjang,” ujar Joko yang
juga menjabat Sekretaris Jenderal
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit
Indonesia (GAPKI) itu.
Ketua Dewan Penasihat Presiden,
Guru Besar FEUI bidang Lingkungan
Prof. Emil Salim mengungkapkan,
kriteria dan standar untuk memilih
perusahaan-perusahaan itu
didasarkan pada 3 pilar pemikiran.
Yaitu, pilar ekonomi, pilar sosial dan
pilar lingkungan dari sisi kontribusi
terhadap planet. Serangkaian seleksi
telah dilakukan pada 400 perusahaan
yang kemudian tersaring menjadi 150
perusahaan. “Dari 150 itu kemudian
menjadi 36 perusahaan, dan akhirnya
menjadi hanya 25 perusahaan saja,”
ujar Emil.
Emil menambahkan, ini penting
karena tantangan Indonesia ke
depan dari sisi lingkungan maupun
sosial sangat besar. Saat ini data
menunjukkan, bahwa penduduk
Indonesia mencapai 245 juta jiwa.
“Saat Indonesia berulang tahun yang
ke 100, penduduknya menjadi 316
juta jiwa, tetapi Indonesianya tetap,”
kata Emil. Ini merujuk pada kondisi
Foto: Bimo
lingkungan, perusahaan harus
menjaga dan melestarikan lingkungan.
Misalnya mengelola limbah dengan
baik dan pengembangan biodiversity.
Ini sumbangan pada pelestarian
lingkungan. Kebijakan perusahaan
menyangkut sustainability yang paling
penting konkrit di lapangan dan
berkesinambungan.
Aspek sosial, katanya, perusahaan
mempunyai program plasma yang
baik secara sosial karena 20% lahan
kebun sawit perusahaan dikelola oleh
masyarakat sekitar perkebunan. Ini
mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.“Jadi ketiga aspek ini
selalu kita lakukan di setiap anak
usaha PT Astra Agro Lestari,”
tegasnya.
Menurutnya, kebijakan saja
tidak cukup. Namun harus bisa
diimplementasikan secara konkrit dan
berkelanjutan. Inovasi dalam program
sustainability terus dilakukan agar
programnya bisa efektif dan efisien.
Joko mengungkapkan, benefit
yang diperoleh perusahaan
dari penghargaan ini ada dua.
Intangible (tidak berwujud) itu
merupakan komitmen dari value
perusahaan sendiri dan tangible
(berwujud) adalah apresiasi dari
para stakeholder. Sustainability dari
bisnis ini bisa diakses oleh para
pemangku kepentingan. Stakeholder
wilayah dan sumber daya alam yang
ada di Indonesia tidak akan berubah,
meskipun jumlah penduduknya
meningkat pesat.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan
perubahan strategi pembangunan
yang mampu mengakomodasi
kesejahteraan 316 juta penduduk itu
dengan kondisi wilayah dan sumber
daya yang cenderung tetap. Emil
berharap, perusahaan swasta mampu
menjadi bagian dari perubahan
pembangunan itu.
Sejatinya menjadi green company
memang sebuah perjalanan tiada
henti. Lantaran operasi bisnis dan
seiring dengan kemajuan perusahaan,
pastinya akan membutuhkan
konsumsi energi yang lebih banyak.
“Oleh karen H]K\?Z?XY\??\?Y[YY?[??\?[?[?[?[??Y[??[??]X?]Z?[??XH??Z]Y[??X[???X]8?'HZ?\??XK??[?Z?Y[??YH\?\?ZX[??Y[????\[?K?][?XK\?H]?[?YZ?Y[\[?XZHZ?X[?[?]??[????[]YX[?[?H[Z?Z?[?[?B?Z??X[?\?\??[X]X[?\?\?ZX[???[?\?K??Z?H?[]XH\?\?ZX[??Y[Z?Z?[?[?H[??\?XHZ?[?Y[??YB????[?XK??\?\??\?H?\??[X?[??[??[?[???[???]?X????X[?[???[??[?[?Z???ZK??Y[?\?]?XK?]X\\?\?ZX[???[[H?\???Z]Y[?Y[??YH?Y[??X???^K??[][??[?X]X[??XH]B?[?X[Z?[??H?[Z?K?]]H[[?YZ?[?XH?[Y[?\?K?YZ[?[?HY[Z???\?X[??[??[???Y[??X?\?[???Z]Y[?]H]YZ?]\H\Z?ZX[??\?Z?[?[???\?[??[?Y?H[?[Z??[?Z?[?[??[???ZZ??[?]H?[]XH[Z?Z?[??Z?[Z[\[?[??Z?\?\?ZX[??[?B?[Z?Z?[??Z??\?H[?H[??[?Y??\?H[Y\?[?Z??'T\?\?ZX[??\?B?X[?\?H[?HX?[?H[?[?XH\?B?ZZ?X\?8?'HZ?\?[Z[?[[K??[Z[Y[?[X?Z?[?\?\?ZX[??\?\?Y[X?X]\?X?Z[?[??[??YZ?Y?H?\??Y[?\?H[?Z?Y[??\?Z??[X?\?^XH[[K]\B??\??\?\?X[??Y[X?\?H[\Z?YH\??ZZ?[???\?H[???[??[??[?X\?\?Z?]?[?Z?][?[?B?Y[][???[??[?\?\?ZX[?[?Z?Y[??[[??[?[???[???]?X?????X[\?\?ZX[????]H???X[??\???X?[]H
??H?X?\?H?ZZ?[??Y[??[?[???[???[YY??[?????????\?^[??
[??Z
H?X]Y[?\?[XH[??\??X[???Y??\?HZ[?RRHY\?H??\[X?\??L??L??