Sa
wit
Foto: Istimewa
Politeknik Untuk Pusat Inovasi
Kelapa Sawit Sei Mangke
Proyek Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) di Sumatera Utara dan KEK (Kawasan
Ekonomi Khusus) Sei Mangkei, Kabupaten
Simalungun, Sumatera Utara sudah awal
Juli diresmikan pembagunannya. Dengan
adanya KEK, maka industri di Indonesia akan
terintegrasi dari hulu hingga hilir. Lokasi ini
akan menjadi pusat investasi yang menarik
bagi investor lokal, swasta maupun asing.
E
nam pabrik dibangun di
KEK Sei Mangkei, antara lain
pabrik oleokimia PT Unilever
Oleochemical Indonesia,
pabrik fatty acid, pabrik
fatty alcohol, pabrik refinery, pabrik
pupuk NPK Fertilizer dan pabrik energi
biomas, dengan total investasi Rp 6,5
triliun. Di KEK Sei Mangkei ini juga
sudah berdiri gedung Pusat Inovasi
Kelapa Sawit.
Dirjen Pengembangan Perwilayaan
Industri (PPI) Kemenperin DR. Dedi
Mulyadi, M.Si mengatakan, pendirian
Pusat Inovasi Kelapa Sawit ini untuk
48
48
mendukung industri sawit yang
berinvestasi di kawasan itu.
“Saya berharap kawasan ini
menjadi pusat pembangunan yang
mensejahterakan masyarakat sekitar
Sei Mangkei, dan meminta pemerintah
serius dalam pendirian Politeknik
seperti yang sudah direncanakan
disana,” jawab Dedi pada Agrofarm,
di Jakarta.
Dedi berharap Politeknik ini segera
diwujudkan oleh pemerintah, pasalnya
industri sudah mendirikan pusat
inovasi kelapa sawit. Bicara kawasan
ekonomi khusus jangan hanya sekadar
mendirikan pabrik-pabrik, tapi juga
harus memikirkan pendidikan yang
dapat mengedukasi masyarakat.
Kelebihan KEK Sei Mangkei yang amat
signifikan adalah penyediaan tenaga
kerja siap pakai yang ditelorkan
melalui pendidikan yang ada di dalam
KEK Sei Mangkei. Tenaga kerja yang
disiapkan adalah tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh para industriawan.
“Kurang lengkap jika Pusat Inovasi
Kelapa Sawit ada, tapi Politekniknya
tidak ada, “ tandas Dedi.
Dedi juga menjelaskan, ada dua
pabrik yang saat ini sedang dalam
tahap pembangunan, PT Unilever
Oleochemical Indonesia dengan nilai
investasi Rp 1,43 triliun, dan PT. Citra
Buana Utama Mandiri, pabrik pupuk
dengan nilai investasi Rp 400 miliar.
“Dalam 2 tahun ini dua pabrik ini
sudah bisa beroperasi,” kata Dedi.
Seperti diketahui, KEK Sei Mangkei
yang memiliki luas 2002 hektar
akan dikembangkan untuk pabrik
industri hilir kelapa sawit, aneka
industri, logistik, pariwisata, serta
usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM). Kehadiran KEK Sei Mangkei,
diharapkan dapat mengurangi
ketergantungannya pada bahan
baku impor dalam memenuhi
berbagai kebutuhan masyarakat.
Untuk mendukung investasi tersebut,
pemerintah pusat mendukung dengan
berinvestasi pada pengembangan
infrastruktur wilayah senilai Rp 2,7
triliun.
Dana itu akan dialokasikan
untuk pembangunan infrastruktur
penunjang, seperti membangun jalan,
jalur kereta api, sarana pelabuhan,
pasokan listrik, gas dan air bersih yang
terintegrasi di KEK Sei Mangkei. .
Simpul Sei Mangkei ini akan
terhubung dengan berbagai simpul
lain sebuah integrasi ekonomi yang
saling dukung satu sama lain. Simpulsimpul tersebut adalah Pelabuhan
AgroFarm l Tahun III l Edisi 38 l September 2013
GeoEnergi l Tahun I l Edisi 06 l Desember 2010