Agro Farm edisi 38 | Page 47

Foto: Bimo Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI EU-RED yang tidak lagi mengatur 35 persen, namun ditingkatkan menjadi 60 persen minimum pengurangan emisi. Aturan ini masih digodok di parlemen Uni Eropa.” Jadi mereka tiak mau lagi mengimpor biodiesel dari Indonesia, Malaysia, Brazil dan Argentina,” tukasnya. Paulus mengatakan, pelaku usaha awalnya mengapresiasi kebijakan Uni Eropa untuk menggunakan energi terbarukan yang dapat mengurangi emisi. Namun belakangan ini ada unsur kesengajaan dan sistematis untuk menolak produk sawit masuk Eropa dengan biaya murah. “Eropa ingin produk sawit menjadi mahal,” tegasnya. Ini belum lagi Notice of Data Availability Environmental Protection Agency (NODA) yang dikeluarkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau Environmental Protection Agency (EPA) yang melakukan hal sama di Eropa. Amerika Serikat memiliki grand desain yang sama untuk menghalangi produk sawit masuk ke wilayah negaranya. Paulus menegaskan, kelapa sawit, karet dan kertas merupakan produk unggulan Indonesia. Sudah semestinya pemerintah tegas dan berani membela komoditas-komoditas ini. Untuk mengalihkan ekspor biodiesel ke pasar lain itu bisa, namun membutuhkan waktu lama. “Ekspor biodiesel ke Eropa mencapai 90 persen dan agak sulit untuk dipindahkan dalam waktu singkat. Dan untuk mencari pasar baru tidak mudah,” tambahnya. Sementara itu, penggunaan biodiesel dalam negeri merupakan keharusan dan musti ditingkatkan. Ini tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM No.32 Tahun 2008, Tentang Penyediaan, Pemanfaatan Dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain. Persoalannya, aturannya sudah ada, akan tetapi pelaksanaannya belum maksimal. “Peningkatan penggunaan biodiesel dari 7,5 persen tahun ini menjadi 10 persen untuk wilayah Jawa, Sumatera, Bali dan Madura ada masalah pada anggaran,” ujarnya. Paulus menyebutkan, tahun 2012 penggunaan biodiesel dalam negeri sebanyak 669.000 kilo liter dan tahun ini bisa mencapai 800.000 kilo liter. Sedangkan kapasitas produksi biodiesel dalam negeri mencapai 5 juta kilo liter. ”Adanya hambatan di luar negeri, ekspor biodiesel tahun ini diperkirakan turun. Tahun 2012 ekspor sekitar 1,5 juta ton dan tahun ini di bawah 1 juta ton. Ekspor jadi drop. Para produsen biodiesel mencoba mensiasatinya dengan meningkatkan penyerapan di dalam negeri. Kalau sulit ekspor lebih baik digunakan secara besar-besaran di dalam negeri,” papar Paulus kepada Agrofarm. Paulus mengakui, saat ini masih banyak hambatan yang dihadapi di dalam negeri seperti infrastruktur, kemauan pihak industri dan komitmen pemerintah. Tanpa kordinasi antar kementerian sulit biodiesel bisa diserap banyak di dalam negeri. Togar Sitanggang Ketua Asosiasi Pengusaha Oleokimia Indonesia AgroFarm l Tahun III l Edisi 38 l September 2013 (APOLIN) menambahkan, hambatanhambatan di pasar dunia juga banyak, salah satunya anti-dumping produk oleokimia. Industri oleokimia dalam negeri menghadapi sejumlah hambatan seperti kebijakan bea keluar dan kurangnya pasokan gas. Adanya kekurangan pasokan gas di Medan karena di wilayah Sumatera Utara masih di bawah normal. Akibat kurangnya pasokan gas ke pabrik, beberapa produse ???[??[ZXH\??[????H??Z??[?XK??YH?X?\?\XHX??Z?Y\?Z[??Y[???[?Z?[??\?[[H\?H??[???HYH?]HX??Z??\?[?B??\???Z??K?8?'?[][?YHX??Z?Y[???[?Z?[??\?YX[?[???[?X[???\?[[H[??\?Z[??XK??[]\[???[[HYH[\Z?\?Y\?[?\?[?[???Z??H?[??[ZXB??\?[?[ 8?'HZ?\???\???Y[?\?]?XK\?X\?[Z[??\???[??\?H?[]?[?[?H?YZ\??YB??\?Z[?]Z[?[?[???H?[?H?[[B?\?X?Z?[??[?H\]Y[???[???B???Z??H[?\??H?[??[ZXHHX\?B?Y[?][??\?\?ZX[?\\?\?ZX[???Z?[ZXHZ?\??XHY[??\?H??\?H?[?\?B?[?Z?Y[??]\?H?[[???X[?\???[???\?[[H[??[?Y[???[?Z?[??XB?[??[???][X?ZYZ?Y[?XB??\?\?Y?[X[?\?Y\??Z?\??Z??[??[ZXH\?H?XH?Z?ZKZ?X?]?XB???Z?\?[?[??]?][?HX[???\???Z?X[??\?\?Z?[?Z?[??XB??[X\??8?'YZ[?\?Z?\?\?Z?XB??\??YH[??[???Z??Y?[?\?H?X\?K8?'B?[???\???\???[YY??[???? ??