Agro Farm edisi 38 | Page 30

SATRIA PININGIT Foto : Istimewa Dahlan & Optimisme Kaum Thariqah B erbeda dengan menteri lainnya, para ajudan Dahlan yang kebanyakan diambil dari Jawa Pos ini, tak terlalu kaku dan birokratis. “Bapak memang rutin tiap bakda subuh selalu senam pagi di Monas,” ujar Sang Ajudan. Di kantor Kementerian BUMN, pagi itu belum banyak aktivitas terlihat, tetapi di ruangan Dahlan telah ada sejumlah orang membawa map, bertanya-tanya tentang keberadaan sang menteri. Setelah berganti kostum, Dahlan bersama sejumlah ajudannya langsung masuk lift. Sang 30 30 tamu hanya sempat bersalaman. Setengah berlari, Dahlan menjawab sejumlah wawancara Agrofarm sambil membenahi dasinya. “BUMN kan hanya bagian kecil dari ekonomi Indonesia. Kalau saya lihat, selama lima tahun terakhir ekonomi bagus sekali. Baru tahun ini karena tantangan ekonomi global, Ekonomi Indonesia ikut melemah. Tapi kita harus tetap optimis,“ ujarnya menjawab pertanyaan Agrofarm tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ditanya tentang hal lain terkait koordinasi kementerian Jumat (23/8) subuh lalu Menteri BUMN, Dahlan Iskan berkeliling Monas. Lari pagi dan senam bersama belasan ibu setengah baya. Meski tiap pagi banyak kerumunan serupa di sekitar Monas, namun mencari para pesenam yang rutin menemani sang menteri saat olahraga pagi ini tidaklah sulit. T-shirt putih bergambar karikatur Dahlan, menjadi penanda keberadaan para Dahlanis (sebutan pendukung Dahlan) ini. ekonomi yang dianggap lemah oleh sejumlah praktisi, Dahlan menampik. “Waduh jangan ditanya itulah, saya kan bukan Menko,” ujarnya seraya menaiki mobilnya. Dahlan di tengah kesibukannya yang bertumpuk, me­ mang tak pernah segan menjawab pertanyaan apapun. Namun ia selalu menolak pertanyaan yang dinilai tak sesuai dengan kapasitas dirinya. Optimisme. Itulah kata yang sering diungkap Dahlan. Tak hanya dalam retorika, optimisme Dahlan memang terpateri sejak kecil. Sufisme yang diajarkan orang tuanya melalui amalan Thariqah Sattariyah, menjadi pijakan Dahlan untuk tak pernah takut menghadapi rintangan apapun. Tak risau dengan kebendaan. Sufisme Dahlan semakin matang ketika ia didera penyakit akut yang hampir membawanya pada kematian. Tahun 2007 lalu, setelah sukses menjalani cangkok hati, Dahlan mulai mendekati sejumlah kiai. Mencari guru spiritual hingga ke Makkah dan Irak. AgroFarm l Tahun III l Edisi 38 l September 2013 GeoEnergi l Tahun I l Edisi 06 l Desember 2010