SATRIA PININGIT
Foto : Istimewa
Dahlan &
Optimisme
Kaum
Thariqah
B
erbeda dengan menteri
lainnya, para ajudan
Dahlan yang kebanyakan
diambil dari Jawa Pos
ini, tak terlalu kaku dan
birokratis. “Bapak memang rutin
tiap bakda subuh selalu senam pagi di
Monas,” ujar Sang Ajudan.
Di kantor Kementerian BUMN,
pagi itu belum banyak aktivitas
terlihat, tetapi di ruangan Dahlan telah
ada sejumlah orang membawa map,
bertanya-tanya tentang keberadaan
sang menteri. Setelah berganti
kostum, Dahlan bersama sejumlah
ajudannya langsung masuk lift. Sang
30
30
tamu hanya sempat bersalaman.
Setengah berlari, Dahlan menjawab
sejumlah wawancara Agrofarm sambil
membenahi dasinya.
“BUMN kan hanya bagian kecil
dari ekonomi Indonesia. Kalau saya
lihat, selama lima tahun terakhir
ekonomi bagus sekali. Baru tahun ini
karena tantangan ekonomi global,
Ekonomi Indonesia ikut melemah.
Tapi kita harus tetap optimis,“ ujarnya
menjawab pertanyaan Agrofarm
tentang pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Saat ditanya tentang hal lain
terkait koordinasi kementerian
Jumat (23/8) subuh
lalu Menteri BUMN,
Dahlan Iskan
berkeliling Monas.
Lari pagi dan senam
bersama belasan
ibu setengah baya.
Meski tiap pagi
banyak kerumunan
serupa di sekitar
Monas, namun
mencari para
pesenam yang
rutin menemani
sang menteri
saat olahraga
pagi ini tidaklah
sulit. T-shirt
putih bergambar
karikatur Dahlan,
menjadi penanda
keberadaan para
Dahlanis (sebutan
pendukung
Dahlan) ini.
ekonomi yang dianggap lemah oleh
sejumlah praktisi, Dahlan menampik.
“Waduh jangan ditanya itulah, saya
kan bukan Menko,” ujarnya seraya
menaiki mobilnya. Dahlan di tengah
kesibukannya yang bertumpuk, me
mang tak pernah segan menjawab
pertanyaan apapun. Namun ia selalu
menolak pertanyaan yang dinilai tak
sesuai dengan kapasitas dirinya.
Optimisme. Itulah kata yang
sering diungkap Dahlan. Tak hanya
dalam retorika, optimisme Dahlan
memang terpateri sejak kecil. Sufisme
yang diajarkan orang tuanya melalui
amalan Thariqah Sattariyah, menjadi
pijakan Dahlan untuk tak pernah takut
menghadapi rintangan apapun. Tak
risau dengan kebendaan.
Sufisme Dahlan semakin matang
ketika ia didera penyakit akut yang
hampir membawanya pada kematian.
Tahun 2007 lalu, setelah sukses
menjalani cangkok hati, Dahlan mulai
mendekati sejumlah kiai. Mencari guru
spiritual hingga ke Makkah dan Irak.
AgroFarm l Tahun III l Edisi 38 l September 2013
GeoEnergi l Tahun I l Edisi 06 l Desember 2010