Agro Farm edisi 38 | Page 3

editorial to an Oleh: Rubiy I Menunggu Dahlan & Jokowi mpor dan terus impor. Akibat itu maka segala produk pangan tidak pernah tenang. Selalu gonjang-ganjing. Kartel, politik dan ekonomi negara penghasil dituding sebagai penyebab. Jika belum manjur, maka iklim adalah kambing hitam yang layak dituding. Kita semua harus menyadari, bahwa hampir semua kebutuhan bahan pokok kita masih belum dapat dicukupi oleh hasil pertanian dalam negeri. Hal ini adalah kegagalan rezim politik pangan yang tidak mengedepankan kemandirian untuk menuju ketahanan pangan. Kondisi ini akan bertambah buruk dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang sudah berada pada equilibrium baru. Dulu berada pada kisaran Rp 9.000 sampai Rp 10.000, sekarang ada pada kisaran sebelas sampai duabelas ribu rupiah. Artinya apa? Inflasi berjalan naik. Belum nanti pengaruh konflik Suriah yang masih memanas jika Amerika Serikat jadi menginvasinya. Kita tidak hendak menyalahkan siapa-siapa. Presiden SBY mungkin sudah berpikir keras untuk menelorkan kebijakan dalam rangka merespons itu semua. Tapi rasanya itu tidak cukup. Kita semua rakyat Indonesia memerlukan dan mendambakan seorang pemimpin yang transformatif. Yang dapat membakar semangat rakyatnya untuk bergerak bangkit. Pemimpin yang mau terjun bersama-sama menanam jagung di kebun kita sendiri tanpa kikuk. Menanam kedelai dengan bibit yang baik. Menanam bawang sesuai pola tanam. Menanam padi dengan bibit unggul. Kendati bukan tidak ada hambatan, karena harus tersedia tanah yang semakin sempit akibat alih lahan, tapi rakyat merasa terayomi dan merasa memiliki. Rakyat sejak dulu tunduk pada pemimpinnya karena sikap itu. Tetapi dimanakah pemimpin kita yang seperti itu sekarang? Apakah pemimpin yang selalu mendapat pujian atas pidato-pidatonya di luar negeri itu? Tentu saja tidak. Tapi dimana dan siapa dia? Mungkin pemimpin yang diharap rakyat itu sudah berada di tengah-tengah kita. Barangkali figur yang dalam pakem Jawa disebut Satrio Piningit itu maujud dalam sosok Dahlan Iskan yang Meneg BUMN itu, yang memerintahkan BUMN menanam padi agar pangan rakyat tercukupi. Atau Jokowi yang sekarang masih menjabat sebagai Gubernur DKI? Sebab pemimpin yang kita perlukan sekarang adalah sosok-sosok seperti itu. Mereka yang merakyat dan bekerja melebihi tugasnya demi kemakmuran rakyatnya. Ya kita berpikir, kini sudah saatnya keluar dari pingitan berpikir dan bertindak. Penerbit: PT Multimedia Internetindo, Pemimpin Umum: Rubiyanto Wakil Pemimpin Umum: Sabrun Jamil Pemimpin Redaksi & DIREKTUR OPERASIONAL : Djoko Su’ud Sukahar DIREKTUR KEUANGAN & GENERAL AFFAIR: Artika Prianti Dewan Redaksi: Sabrun Jamil (Ketua), Rubiyanto, Djoko Su’ud Sukahar Redaksi: Beledug Bantolo, Dian Yuniarni, Irsa Pitri D, Iin Achmad, Mieke Yulianty, Tanmalika Malik FOTO & RISET: Bimo Hariyadi Desain Grafis: Allamandha IT: Ahmad Subhan Account Executive: Ocha Witnesteka Miela Putra MARKETING: M. Ashim Islam Biro Medan: Edy Saputra Sekretaris Redaksi: Dian Ayu UMUM: M Yasin Sirkulasi: Rudi Kamaludin, Vidra keuangan: Karyono PERWAKILAN: Dewi Kinanti (Medan), Semar Suwito 0857 4687 7024 (Surabaya), Fathurrohman 081 373 063 378 (Bangka Belitung) Wartawan AgroFarm tidak dibenarkan menerima imbalan dari narasumber berkaitan dengan tugas jurnalistik. Alamat Redaksi & Usaha: Jl. Sungai Sambas 6 No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130 Telp. 021-7229318 Fax. 021-7229317 email: [email protected] [email protected] [email protected] @agrofarm_ Majalah AgroFarm www.agrofarm.co.id