Digital publication | Page 4

Dalam bahasa Rusia, PRIVET adalah sapaan sehari-hari yang dilandasi dengan niat baik “Добрые Пожелания”. Salam ini tak jarang diikuti oleh frasa-frasa yang menanyakan kabar, berita atau perkembangan studi seseorang “Как проживаешь? Как дела? Как учёба?”. Kata Privet juga sangat mengakrabkan, bahkan antara orang yang belum saling kenal pun bisa saling membalas sapa. Selain itu, sapaan ini juga dapat disampaikan kepada kenalan yang saat itu tidak ada “передай ей привет!”Jika dikonversikan ke dalam bahasa seorang idealis, PRIVET adalah gagasan untuk PERMIRA yang satu.

Layaknya sebuah salam, Buletin “PRIVET” merupakan platform keluarga besar PERMIRA untuk saling berkabar dan mendoakan. Pada setiap edisinya, Buletin Privet memuat informasi tentang gelombang kehidupan mahasiswa dan atmosfer budaya di berbagai kota di Rusia. Selain itu, berita-berita dari para Alumni PERMIRA pun bisa menjadi bahasan menarik disini. Karena berita-berita tersebut juga akan memberikan gambaran masa depan terkait dengan arena kehidupan yang lebih nyata setelah lulus dari Rusia. Lebih jauh lagi, buletin Privet bertindak sebagai wadah penampung butiran-butiran pemikiran kritis dan kreatif dari para cendikiawan PERMIRA.

Saya percaya, bahwa ada goresan-goresan nan indah berkarya seni tinggi pada tempurung otak setiap insan PERMIRA, namun mahakarya alami tersebut masih tertimbun dibawah tanah keraguan. Kehadiran wadah ini diharapkan dapat mendorong massa PERMIRA untuk mulai menggali, menyingkirkan tumpukan keraguan, membuat lubang dari yang kecil dan dangkal sampai besar dan dalam dan meraih harta karun dari dalam benak masing-masing. Karena jika tidak berupaya menggali talenta itu, maka yang kita miliki hanyalah cerita yang tak berarah, karya yang tak awet dan mimpi yang tak bernyawa. Seperti bijaknya Kalimat Flannery o’connor “I write because I don’t know what I think until I read what I say”.

Sebagai respon terhadap zaman yang semakin canggih dan semakin mengancam, cara kita menghadapinya pun juga harus berbeda dan tidak konvensional. Seperti halnya pesan bijak dari Mr.Emberto Eco “to survive you must tell stories”. Dengan menulis dan menyiar, kita bisa bertahan di tengah hiruk pikuk zaman dan berbagi pengetahuan dengan orang lain tanpa memandang perbedaan generasi dan lokasi.

Dengan adanya buletin “PRIVET”, saya mengajak segenap PERMIRA yang senantiasa diberkati dengan beragam talenta untuk mulai menghidupkan kembali budaya menulis dan mulai mengejawantahkan anugerah kreatifitas ke wujud yang lebih nyata dan berguna. Besar harapan saya, semoga buletin “PRIVET” ini dapat menghadirkan spirit-spirit baru untuk berkarya kepada PERMIRA dan Indonesia.

3

KATA PENGANTAR

Aliquam varius adipiscing tempor. Vivamus id ipsum sit amet massa con-sectetur porta. Class aptent taciti soci-osqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Prae-sent dignissim ultrices neque. Aliquam auctor congue nunc sed interdum. Aen-