Digital publication | Page 18

RUSIA

BUKAN

NEGARA DEMOKRASI

Bahwa keberhasilan Putin dalam membangun Rusia sangatlah luar biasa walaupun mengorbankan prinsip demokrasi, seperti tidak peduli pada kebebasan berpendapat oleh sipil. Di tahun 2006 Freedom House (Lembaga Pengamat) menggolongkan Rusia sebagai negara yang "tidak bebas". Russian Constitution Chapter IV: The President of the Russia Federation Article 80 – 93, memberikan kekuasaan sangat besar kepada Presiden dibandingkan perdana menteri.

Perkembangan sosial Rusia dibangun dari basis ekonomi yang terbilang lamban dari negara Eropa lainnya, sehingga kebijakan Putin juga terstrategikan untuk mengarah pada stabilitas ekonomi. Janji Putin meningkatkan stabilitas ekonomi lebih disukai daripada masalah politik dan ideologi. Masyarakat Rusia saya kira telah mengetahui karakter Putin yang ingin menjadikan negaranya kuat (baca: otoriter). Sebagai contoh masalah kebijakan internasional dengan Crimea, kondisi dalam negeri Rusia tidak mencekam seperti bagaimana Amerika mem-block hubungan dengan Rusia. Bahkan salah satu dosen saya secara lantang mengatakan apa yang dilakukan Rusia terhadap Crimea logis dengan melihat historis kedua negara. Pengalaman buruk dari demokrasi di Rusia adalah di tahun 1990an dimana Rusia yang terbilang baru lahir menerapkan sistem demokrasi menuju mekanisme pasar secara radikal, yang dipimpin oleh Boris Yetlsin.

AGNES HARVELIAN

Yang lebih penting bagi rakyat Rusia adalah “Roti” bukan “Ideologi”, kutipan rmol.co saat wawancara dengan redaktur Time.

Rusia merupakan salah satu negara pecahan terbesar, bahkan terbesar di dunia dari runtuhnya Uni Soviet. Keberhasilan Vladimir Putin membawa Rusia tumbuh seperti saat ini, bukanlah menggeser sistem komunis di Rusia menuju sistem demokrasi. Putin menginginkan Rusia sebagai negara kuat dan makmur dari runtuhan Uni Soviet bahkan dari lainnya. Dalam sejarahnya Rusia memiliki pembabakan sejarah yang cukup lambat dari negara Eropa lainnya. Ini sangatlah berpengaruh dalam kekuatan kebijakan Putin hari ini.

Mengikuti pelajaran Kulturologia bagi saya membuka analisis mendalam bahwa kehidupan masyarakat Rusia dibangun dari dasar ekonomi dan kondisi rakyat yang primitif. Substansi Kulturologia Rusia saya komparasikan dengan berbagai buku tentang Rusia saat ini, dan secara subjektif saya berpandangan Vladimir Putin paham sejarah bangsanya. Demokrasi semu tetap hidup yang dibayangi dengan kebijakan anti demokrasi.

Majalah Time tahun 2007 memilih Putin sebagai the man of the year, Redaktur pelaksana Richard Stengel dalam wawancara memberikan alasan dan fakta logis.

17